Berawal dari Puisi Membawanya Menjadi Teacher Idol

Arif Wibowo Peraih Peringkat Pertama Kompetisi Teacher Idol 2017 menunjukkan trophy dan piagam penghargaan.

Surabaya, Bhirawa
Peran guru untuk menghidupkan kelas tidaklah mudah. Terlebih lagi guru harus memberikan lingkungan yang kondusif bagi murid-murid. Hal itulah yang dilakukan Arif Wibowo mahasiswa semester V Universitas Dr. Soetomo Surabaya.
Dalam kompetisi yang diadakan STKIP Al-Hikmah Surabaya beberapa waktu yang lalu, Arif sukses meraih peringkat pertama dengan kategori Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kompetisi Teacher Idol Java Island 2017 sendiri mengusung tema guru inovatif, di mana figur guru menghidupkan peran aktif siswa dalam pembelajaran.
Sebanyak 95 peserta mengikuti kompetisi se-Jawa ini. Dalam kompetisi tersebut, ada lima bidang kelmuan yang dilombakan, antara lain Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Fisika dan PGSD.
Dalam kompetisi tersebut, pria berbadan jangkung ini menuturkan bahwa dia harus mengirim RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai tahap awal penyeleksian. RPP yang dia sodorkan berupa proposal yang nantinya akan dia praktikkan di tahap akhir sepuluh besar Teacher Idol.
Pengaplikasian pengajaran harus sesuai dengan proposal yang dia tawarkan ke pihak panitia. Mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Unitomo ini menjelaskan, dalam kompetisi tersebut peserta diminta untuk menjadi guru dalam menyampaikan materi dengan waktu yang singkat dan efisien (dari 90 menit waktu normal pembelajaran).
Pemilihan materi puisi dalam RPP nya, dinilai sebagai ide konsep yang cukup tepat. Menurutnya, konteks puisi selalu diminati kebanyakan orang dari generasi ke generasi di setiap tahunnya. Selain itu, perfilman Indonesia pernah mengangkat cerita film dari puisi. Terlebih lagi, remaja saat ini tengah menggandrungi penulisan puisi, tambahnya.
Dia juga beranggapan bahwa sebagian besar pembelajaran bahasa Indonesia lebih ke bahasa dari persentase sastra dalam pembelajaran bahasa Indonesia secara keseluruhan hanya sebasar 20 persen. Hal tersebutlah yang memperkuat ide konsepnya dalam mengusung materi puisi.
“Saya memilih puisi karena puisi bagian dari sastra. Saya beranggapan mungkin lebih menarik. Kan beda dari yang lainnya” ungkap laki-laki penggiat sastra ini.
Untuk meraih peringkat pertama, pria yang bercita-cita menjadi dosen tidak menemui kendala yang berarti. Secara keseluruhan materi dia menggunakan strategi kurikulum 13. Di mana dia tidak banyak menjelaskan isi materi, melainkan dia lebih mendorong siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. [ina]

Tags: