Berbagi Kreatifitas dengan Kampung Anak Negeri

Kinanti Pasissa anggota hima MM Unair saat memberikan bimbingan pelatihan paper craft kepada salah satu peserta ‘Kampung Anak Negeri’.

Surabaya, Bhirawa
Moment valentine’s day dimaknai dengan cara berbeda oleh Fakultas Ekonomi Bisnis Magister Manajemen FEB-MM Universitas Airlangga Suarabaya. Dalam perayaan hari kasih sayang tersebut, pihaknya mengadakan berbagi ilmu kreatifitas dan inovasi pada belasan kampung anak negeri (UPTD Kanri) Surabaya.
Koordinator program study, Gancara Candra Premananto menjelaskan kegitan pelatihan masuk dalam program pembelajaran Experience Based Learning (EBL) atau pembelajaran berbasis pengalaman yang bekerjasama dengan Kampung Anak Negeri (UPTD Kanri) Surabaya.
Mantan Kajur Magister Sains Manejemen ini mengatakan jika kegiatan sosial ini, merupakan kegiatan gabungan dari mahasiswa MM yang backgroundnya merupakan seorang praktisi, Himpunan Mahasiswa MM dan beberapa karyawan FEB MM dalam merayakan hari kasih sayang.
“Kita sering berbicara yang negatif tentang moment ini, hanya berbagi-bagi bunga dan coklat kami rasa tidak ada manfaat yang berarti” tuturnya. Sehingga, pihaknya menilai bahwa moment valentine’s day lebih tepat diperingati sebagai perayaan kasih sayang dalam berbagi ilmu kreatifitas.
Disinggung mengenai pemilihan ‘Kampung Anak Negeri’ sebagai subjek dalam perayaan valentine’s day dosen pemasaran etika bisnis ini menganggap bahwa tempat tersebut merupakan pilihan tempat yang tepat bagi kami untuk berbagai kreatifitas. Di mana, ‘Kampung Anak Negeri’ ini dianggap sebagai tempat anak nakal, terlantar dan jarang dari instansi atau institusi yang datang kesini untuk memperhatikan mereka.
“Jadi unsure kreatifitas, dan inovasi tetap muncul dimana saja. Baik dari kegitannya maupun dalam mencari subyek dimana kita akan berbagi” paparnya.
Sementara itu, Hanung Prasetyo Nugraha menjelaskan pemilihan paper craft sebagai objek pelatihan dimaksudakan dapat melatih kesabaran, keuletan, ketelitian dan ketekunan anak-anak di lingkungan ‘Kampung Anak Negeri’. Selain itu, dengan terlatihnya mereka dalam pembuatan paper craft ini diharapkan menjadikan pribadi mereka lebih baik lagi.
“paper craft merupakan pengembangan dari origami, namun dalam teknik pembuatannya jelas berbeda diantara keduanya” jelasnya.
Koordinator pendamping ‘Kampung Anak Negeri’, Hendik Dwi Wahyudi menuturkan jika kegitan yang diperuntukan untuk memperingati valentine’s day ini dianggapnya sebagai kegitan yang sangat dibutuhkan anak-anak di lingkungannya. Sering-sering melakukan kegiatan kreatifitas dan inovasi dinilainya dapat mengasah kinerja otak kanan-dan otak kiri anak-anak ‘Kampung Anak Negeri’. [ina]

Tags: