Berbagi Pengalaman Jadi Orangtua di Polandia

Mahasiswa UGM Maria Satriyo saat mengikuti Global Volunteer yang diselenggarakan AIESEC – UGM di Polandia pada 11 Januari – 15 Februari 2019

UGM, Bhirawa
Merasakan kejenuhan saat libur kuliah, Maria Satriyo salah satu mahasiswi UGM akhirnya mengikuti Global Volunteer yang diselenggarakan oleh Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (Asosiasi untuk Pertukaran Pelajar dalam Ekonomi dan Perdagangan Internasional) di Polandia pada 11 Januari-15 Februari.
Sebelum Maria mendarat di Polandia dia sempat panik karena pesawat yang menghantarkannya ke Polandia sempat dibatalkan karena air-strike (petugas bandara yang demo) di Italy. Untungnya, dia diberi tempat untuk menginap di hotel berbintang 4!
Maria sebagai mahasiswa pertukaran pelajar, mengajar di salah satu Taman kanak-kanak yang ada di Polandia lebih tepatnya di Szczecin, Polandia. Ia bercerita, pertemuannya dengan budaya baru terutama saat tinggal bersama keluarga asuhnya memperluas wawasan dan menambah pengalaman yang sangat berguna sekali. Salah satu contohnya, Maria tahu sejarah perang dunia dari perspektif negara Eropa setelah 14 tahun melihat dari perspektif sejarah Indonesia. Ia pun kini mengetahui public policy di negara maju dan yang paling penting kehidupan sosial budayanya. Maria merasakan kesulitan untuk mengajar anak-anak di Polandia yang tidak bisa berbahasa inggris. Tetap saja, hal ini tidak menghalangi Maria untuk menyampai pesan positif kepada anak-anak ini.
Exchange kali ini mengubah hidup Maria, terutama saat di minggu terakhirnya mengajar di salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) di Polandia setelah seminggu sebelumnya mengajar anak-anak lucu dengan bola mata warna-warni. Di sini, ia menemukan hal yang berbeda. ia sadar, kalau untuk menjadi orangtua harus benar-benar siap lahir batin, dalam emosi dan finansial. Karena di SLB ini banyak anak-anak berkebutuhan khusus salah satunya, karena ibunya yang adiktif dengan alkohol. Pengalaman yang benar-benar kontras dengan minggu-minggu sebelumnya saat ia bertemu dengan anak-anak yang penuh cinta dan kasih sayang sedangkan anak-anak di SLB ini haus akan kasih sayang. Maria merasa, pengalamannya kali ini benar-benar apa yang disebut “Life-changing experience”.
AIESEC merupakan suatu organisasi pemuda internasional yang hadir di lebih dari 126 negara, salah satunya di Indonesia. Di Indonesia sendiri, AIESEC telah berdiri selama lebih dari 35 tahun dan tersebar di 29 universitas. AIESEC in UGM merupakan sebuah local committee yang diakui resmi sebagai UKM oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada.
Setiap semester, AIESEC in UGM mengadakan proyek sosial yang berlandaskan poin-poin SDG oleh PBB. Proyek sosial ini diikuti oleh puluhan mahasiswa asing dari berbagai negara dan juga mahasiswa lokal Yogyakarta dari berbagai universitas. Setiap proyek sosial berlangsung selama 6-8 minggu. Tujuan dari adanya proyek sosial ini adalah untuk mengembangkan leadership anggota dan juga turut berpartisipasi dalam pembangunan Yogyakarta. [Regina Wahyu Febriyanti, External Relations AIESEC di UGM Yogyakarta]

Tags: