Berbeda Sikap, Ibnu Pilih Realistis

Gede Widiade

Gede Widiade

Surabaya, Bhirawa
Dualisme target terjadi di tubuh Persebaya, jika sebelumnya Gede Widiade menargetkan juara turnamen Piala Kemerdekaan 2015, namun Pelatih Ibnu Grahan malah memilih sikap realistis.
Salah satu alasan Ibnu Grahan karena tim berjuluk Bajol Ijo itu tidak bisa menurunkan skuad terbaiknya, sebab beberapa pemain cedera, seperti Dany Saputra dan kepergian Evan Dimas Darmono ke Spanyol, membuat Persebaya meninggalkan lubang di timnya. Belum lagi stok pemain juga bakal minim. Sebab Persebaya sudah menyampaikan bahwa mereka hanya menggunakan 22 pemain di Piala Presiden.
Sebelum mewujudkan target juara yang dibebankan oleh Gede, Ibnu mengatakan bahwa Persebaya terlebih dulu harus melewati babak grup. “Yang pasti kita harus lolos grup dulu. Lewati tahap demi tahap,” kata Ibnu. Apalagi Persebaya juga tidak bisa menurunkan skuat terbaik.
Ibnu juga menegaskan bahwa Persebaya tak pilih-pilih lawan. “Mau main di Bandung, Malang, Makassar atau Denpasar, semuanya kita siap. Secara ekonomi, kita mungkin lebih pas bila main di Bali. Kita juga sudah mengenal medan disana,” lanjut Ibnu.
Mengenai target yang dibebankan Gede ke pundak tim Persebaya, Ibnu menganggap wajar hal itu. “Bos targetnya juara, pelatih juga punya target, suporter pun punya target. Bos ngomong seperti itu untuk memotivasi pemain. Apalagi hadiahnya cukup besar,” tutup Ibnu.
Berbicara mengenai target pada turnamen Piala Kemerdekaan 2015, pelatih Ibnu Grahan memiliki paradigma yang berbeda dengan Gede Widiade, bos Persebaya. Ibnu jauh lebih realistis dari Gede.
Gede sudah menegaskan bahwa Persebaya harus menjuarai turnamen yang rencananya dimulai 30 Agustus nanti tersebut. Secara terpisah, Ibnu Grahan selaku head coach ternyata memiliki pandangan berbeda tentang target Persebaya di Piala Kemerdekaan. [wwn]

Rate this article!
Tags: