Berburu Anak-anak Kampung Demi Selamatkan Generasi Penerus Bangsa

Anak-anak dan ibu-ibu belajar membaca Alquran di TPQ Ikasdasa yang didirikan oleh para alumni SMP Negeri 10 Surabaya. [trie diana]

Alumni SMP Negeri 10 Surabaya Dirikan TPQ Ikasdasa
Kota Surabaya, Bhirawa
Orangtua mana yang tidak bangga melihat anak-anaknya bisa membaca Alquran sejak usia dini. Tak hanya orangtuanya saja, melainkan orang lain pun akan sangat kagum dengan kehebatan anak di tengah gempuran modernisasi. Pendidikan formal dan non formal harus berjalan seimbang demi membentuk karakter bangsa berakhlakul karimah. Demi mewujudkan generasi anak yang takwa, cerdas, dan mandiri inilah Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Ikatan Alumni SMP Negeri 10 Surabaya (Ikasdasa) menjadi salah satu jawabannya.
Di Rumah Belajar Simply Fast Cabang Surabaya 2 Jalan Kupang Jaya A2 Nomor 50 suara lantunan Alquran terdengar merdu menandakan TPQ Ikasdasa resmi dibuka, Kamis (6/4) malam. Puluhan anak-anak telah berada di lokasi pada menit-menit sebelum diresmikan tempat belajarnya. Tidak hanya anak-anak yang bakal menjadi santri santriwati. Namun juga ibu-ibu yang ingin mendalami ilmu cara membaca Alquran dengan baik dan benar juga ikut bergabung.
TPQ Ikasdasa ini juga bakal berkeliling Kota Surabaya demi menggaet anak-anak agar bisa mengaji tanpa dipungut biaya sepeser pun. Caranya, para pengajar mendekati para tokoh masyarakat di setiap kampung-kampung. Selain itu, para pengasuh panti asuhan yang tersebar di Kota Pahlawan juga bakal didatangi.
Kegiatan sosial yang dilakukan Ikasdasa ini memang bukan kali pertamanya bisa dirasakan masyarakat metropolitan. Sejak  dibentuknya Ikasdasa pada 2010 silam, tepatnya 27 Februari kerap melakukan kegiatan sosial yang dibutuhkan masyarakat secara luas. Selain itu, reuni akbar diselenggarakan setiap tahun demi menghimpun alumni yang belum tergabung. Sampai saat ini ada 3.600-an anggota alumni SMP Negeri 10 Surabaya.
Pendirian TPQ Ikasdasa sendiri berangkat dari keinginan pribadi Drs Bambang Udi Ukoro SH, MSi selaku alumni SMP Negeri 10 Surabaya pada 1986. Pria yang kini menjadi Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Kota Surabaya ini ke depan bakal melebarkan TPQ Ikasdasa di setiap kecamatan dengan cara mendatangi langsung lokasi terdekat bagi anak-anak yang ingin mengaji. Hal ini untuk mendekatkan jarak yang sekiranya jauh dari Rumah Belajar Simply Fast.
“Berangkat dari keinginan pribadi saya untuk membentuk suatu kegiatan Alumni Ikasdasa yang bermanfaat bagi masyarakat Surabaya. Dari situ, TPQ Ikasdasa bakal menampung anak-anak dan semua kalangan agar bisa belajar mengaji bersama,” tutur Bambang Udi Ukoro, penggagas TPQ Ikasdasa saat ditemui Harian Bhirawa di sela pembukaan beberapa hari lalu.
Menurut mantan Lurah Dr Soetomo Kecamatan Tegalsari, kegiatan belajar mengaji ini tidak harus dilaksanakan di sekretariat Ikasdasa saja. Melainkan jemput bola ke kampung-kampung dengan bekerjasama dengan tokoh masyarakat, para orangtua, ataupun orangtua asuh. Hal ini dilakukan kalau tempatnya terlalu jauh.
“Nanti bisa membentuk kelompok-kelompok untuk mencari tempat terdekat. Jadi, tidak harus di sini (sekretariat Ikasdasa, red),” katanya.
Bambang berharap dengan adanya TPQ Ikasdasa ini bisa membangun akhlak generasi muda yang jujur. Sebab, modal utama menjadikan negara yang kuat ini yakni para generasi penerus bangsa yang berakhlak baik. “Karena ilmu yang bermanfaat itu ilmu yang diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari,” ulasnya.
Bambang juga tidak menutup mata bahwa kalau melihat perkembangan masyarakat masih menganut akses formalitas. Bahkan, sebagai orangtua juga  harus pintar mendidik anak-anaknya. “Tapi kita tidak boleh lupa ilmu agama menunjang masa depan. Karena itu mental anak-anak harus dibentuk sejak dini,” ujar mantan Kasiepem Kecamatan Pakal pertama kali pasca pecahan Kecamatan Benowo ini.

Tags: