Berburu Uang Baru, Makodam Diserbu Massa

Antre di Makodam untuk mendapatkan uang baru dari BI Jatim untuk lebaran.

Surabaya, Bhirawa
Ribuan masyarakat menyerbu Lapangan Kodam V/Brawijaya, merek rela antri untuk bisa menukarkan uang lama dengan yang baru untuk keperluan lebaran Idul Fitri 1439 H.
Mar’atus Sholihah warga Kedinding lorSurabaya, rela antre berjam jam hanya untuk bisa menukar uangnya yang lusuh dengan uang baru uang,” Kita senang dan merasa puas kalau uang yang kita berikan uang yang masih baru pada ponakan atau cucu, ” ungkap ibu dari tiga orang anak dan nenek dari seorang cucu ini, saat sijumpai di Makodam Rabu (30/5) kemarin.
Bank Indonesia (BI) Wilayah Jatim telah menyiapkan 12 booth. Jelang Hari Raya Idul Fitri 2018, BI Jatim menyiapkan Rp24 miliar selama 5 hari untuk penukaran uang baru khusus wilayah kota Surabaya.
Kepala BI Jatim Difi Ahmad Johansyah minta, kepada masyarakat Surabaya untuk melakukan penukaran uang Rupiah di outlet resmi jangan lewat calo.”Artinya kalau ada apa-apa misalnya ada uang palsu dan lain aebagainya maka tidak bisa dipertanggung jawabkan,” katanya.
Hari libur Lebaran 1439 H yang lebih panjang berdampak pada kebutuhan penukaran uang kartal baru di masyarakat di Jatim meningkat tajam diantaranya seperti Jember, tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember, Hestu Wibowo, ketika dihubungi membenarkan. Seraya menjelaskan bahwa tahun lalu realisasi penukaran uang masyarakat Rp 4,8 triliun. Ada kenaikan tahun ini sekitar 61 persen atau sekitar Rp 7,2 triliun.
“Meningkatnya penukaran uang baru mungkin bisa dimaklumi, karena salah satunya tahun 2018 ini cuti bersama lebih panjang, sehingga masyarakat membutuhkan uang kartal untuk menghadapi liburan yang lebih kurang 10-12 hari,” kata Hestu.
Bank Indonesia Jember siap memenuhi kebutuhan itu dan membuka layanan penukaran uang untuk masyarakat. “Ada sekitar 97 titik cabang bank yang membuka layanan penukaran uang. BI juga melakukan mobile branch dan bekerjasama dengan delapan bank mulai 28 Mei sampai 8 Juni dan setiap hari kerja membuka layanan penukaran uang di alun-alun Jember.
Disamping itu, BI juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk membuka pelayanan penukaran uang di kegiatan pasar murah sejumlah titik. Ini dilakukan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, kalau tidak sempat ke alun-alun Jember.
Masyarakat tidak dibatasi untuk menukarkan uang. Namun BI menetapkan penukaran per parket. “Jadi untuk seluruh pecahan mulai dari Rp 2 ribu, 5 ribu, 10 ribu, 20 ribu, masing-masing satu pak, masyarakat bisa menukar maksimal total Rp 3,7 juta,” kata Hestu.
Peningkatan permintaan uang kartal apakah menunjukkan peningkatan taraf ekonomi masyarakat Jember? “Mungkin perlu kajian lebih lanjut. Ini sebetulnya masalah kebutuhan uang kartal untuk transaksi jual beli maupun membagi-bagi angpau atau uang hadiah untuk keluarga dan kerabat. [ma]

Tags: