Berdayakan Ekonomi Umat Lewat Agribisnis Kacang Nasional

Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (kedua kiri) berbincang dengan Komisaris GarudaFood Group, Hartono Atmadja (kanan), Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI, Azrul Tanjung (kedua kanan) dan Bupati Bojonegoro, Suyoto (kiri) saat panen raya perdana kacang tanah di Bojonegoro Jatim, Senin (5/2).

Surabaya, Bhirawa
Menindaklanjuti Kongres Ekonomi Umat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas) MUI dan KSP menggandeng PT Perhutani dan Garuda Food meluncurkan Program baru yaitu Agrikanas (Agribisnis Kacang Nasional) di Bojonegoro, Jawa Timur.
Realisasi tahap pertama kemitraan dibuktikan dengan pelaksanaan Kegiatan Tanam Raya Perdana kacang tanah di Desa Dander, Kecamatan Dander Kab Bojonegoro, Jatim 31 Oktober 2017 lalu yang di saksikan Kepala Staf Presiden, Teten Masduki serta Ketua Umum MUI, KH Maruf Amin dan Chairman Garuda Food Group, Sudhamek AWS.
Namun setelah beberapa bulan, akhirnya kegiatan Tanam Raya Perdana Kacang Tanah tersebut telah bermetamorposa menjadi Kegiatan Panen Raya Perdana Kacang Tanah. Hasil panen dari total luas 6.5 hektar sebagai pilot project awal ini menghasilkan sekitar 3 ton/hektar kacang tanah yang sepenuhnya akan dipergunakan untuk bibit kacang tanah yang kemudian akan ditanam di lahan seluas 2.200 hektar dengan hasil kotor sekitar 18 juta rupiah/hektar/panen.
Menteri Koperasi dan UKM RI, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat dikonfirmasi Bhirawa, Senin (5/2) kemarin menyambut positif Program Agrikanas ini, dengan adanya kemitraan ini kelompok usaha mikro, kecil dan menengah dapat terlibat langsung dalam rantai nilai usaha milik kelompok usaha besar yakni perusahaan seperti GarudaFood Group.
“Pemerintah mendukung program Kemitraan Ekonomi Umat ini karena dapat turut membantu mengembangkan para petani dan santri sebagai pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang akan menjadi sumber ekonomi baru di Indonesia,” terangnya.
Puspayoga menambahkan selain itu mereka memiliki ketahanan ekonomi atau resiliensi yang tinggi, sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian Indonesia. “Pengembangan ekonomi umat harus digerakkan oleh seluruh pihak terkait,” ujar Puspayoga.
Sementara itu, menurut Komisaris GarudaFood Group, Hartono Atmadja mengatakan kemitraan ini memberikan kebermanfaatan tidak hanya untuk kami namun juga para petani serta Santri. “Mereka mendapatkan ilmu dari pelatihan budidaya kacang tanah dan benih berkualitas yang kami berikan dan GarudaFood juga mendapatkan jaminan ketersediaan bahan baku kacang tanah,” jelasnya.
Sementara program ini menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi umat yang melibatkan banyak unsur, antara lain seperti Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Kelompok Tani, PT. Perkebunan Nusantara, organisasi kemasyarakatan (ormas) serta pondok-pondok pesantren, petani penggarap dan pihak swasta.
Beberapa tokoh juga menghadiri kegiatan Panen Raya Perdana Kacang Tanah antara lain Menteri Koperasi dan UKM RI, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI, Azrul Tanjung, Komisaris GarudaFood Group, Hartono Atmadja, Bupati Bojonegoro, Suyoto dan Kadivre PT. Perhutani Jatim, Sangudi Muhammad. [riq]

Tags: