Berdayakan Perempuan Wirausaha Melalui Pelatihan Social Media Marketing

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur berkolaborasi dengan Univesitas Muhammadiyah Sidoarjo memberikan penyuluhan dan praktik tentang: marketing melalui media sosial dan teknik fotografi sederhana bagi warga Kampung Madu, Desa Kemlagi, Mojokerto.

Kolaborasi UPN Veteran Jatim dengan Unmuh Sidoarjo
Mojokerto, Bhirawa
Berbagai halangan perempuan berkaitan dengan pemasaran dan teknologi biasanya bersumber dari timpangnya akses pengetahuan perempuan tentang teknologi. Berangkat dari ikhtiar untuk mengurangi ketimpangan tersebut Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, berkolaborasi dengan Univesitas Muhammadiyah Sidoarjo, terjun langsung untuk memberikan penyuluhan dan praktik tentang: marketing melalui media sosial dan teknik fotografi sederhana.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Madu, Desa Kemlagi-Mojokerto. Kampung madu merupakan desa wisata edukatif yang telah diresmikan sebagai oleh pemerintah. Rata-rata rumah di daerah tersebut memiliki beberapa usaha madu antara lain madu asli, makanan dan minuman berbasis madu. Namun beberapa tahun terakhir karena pandemi, ketika pengunjung mulai berkurang, menjadi kesulitan untuk memasarkan hasil usahanya.
Ketua Tim Pengabdian masyarakat skim Pemanfaatan Ipteks Bagi Masyarakat (PIKAT) Aulia Rahmawati mengatakan Kampung madu memiliki potensi sangat besar untuk memajukan usahanya, dengan memanfatkan saluran media sosial dalam memasarkan hasil madunya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan pemberian materi berkaitan cara mengunggah postingan pada media sosial, dan para peserta juga mempraktikan langsung teknik fotografi.
“Para ibu-ibu peserta kegiatan ini sangat antusias sekali mengikuti pelatihan ini, hal ini terlihat dari keseluruhan peserta, langsung praktik mencoba mengambil gambar dengan gawai masing – masing,” ujar Poppy Febriana, Dosen Ilmu Komunikasi Univesitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Menurut dosen yang juga pakar fotografi ini, pemasaran pada media sosial selayaknya didukung oleh kemampuan untuk menampilkan produk yang menarik.
Hal ini perlu didukung dari kecakapan teknik fotografi sederhana, meskipun hanya dengan batuan gawai, untuk penggambilan gambarnya.
Anggota Tim Pengabdian Masyarakat Ririn Puspita Tutiasri menambahkan pemberdayaan perempuan di Kampung Madu, bisa dimulai dari cara pemasaran sederhana menggunakan media sosial pribadi.
“Mereka bisa memposting dan membuat hastag, agar orang-orang diluar desa Kemlagi tahu, bahwa Desa Kemlagi merupakan desa penghasil madu,” jelas Ririn.
Peserta kegiatan ini diikuti para ibu rumah tangga yang tergabung dalam kegiatan Pemberdayaan Kesejahteran Keluarga (PKK) desa Kemlagi, sejumlah 30 peserta.
“Pelatihan melalui fotografi secara sederhana ini dapat mengingkatkan kepercayaan diri ibu – ibu wirausaha dikampung madu, hal terlihat dari antusiasnya peserta menayakan teknik pengambilan gambar yang pas,” ucap Syafrida Nurrachmi Febriyanti, Anggota Tim Pengabdian Masyarakat.
Pihak desa Kemlagi, memberikan apresiasi yang baik terhadap kegiatan pengabdian yang dilakukan. Ketua Penggerak PKK Desa Kemlagi, Nyta Apriantini menggungkapkan harapan adanya kerja sama lanjutan berkaitan pengelolan akun media sosial untuk kegiatan pemasaran. [why.fen]

Tags: