Berebut 37 Gunungan Sesaji di Klenteng Hok Swie Bio

6-FOTO KAKI bas-tampak ratusan warga sedang berebut sesaji sembahyang yang dianggap mengalap berkahBojonegoro, Bhirawa
Ratusan warga berebut sesaji sembahyang di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro, Senin (11/8) siang. Acara berlangsung meriah. Ratusan warga yang ingin ngalap berkah ini terpaksa harus menaiki panggung setinggi satu meter tempat diletakkannya sesaji, berdesak-desakan agar mendapatkan aneka sesaji itu, baik ibu-ibu, bapak serta para remaja.
Seorang warga Banjarjo, Munaji (40), mengaku menunggu di lokasi acara berjam-jam sebelum acara dimulai. Bahkan agar bisa mendapatkan banyak dia juga menyiapkan kantung plastik. “Sejak pagi nunggu di sini, ingin ngambil gunungan yang telah disediakan oleh panitia yang beranekaragam isi sesaji baik jajanan, kaos dan berupa kupon dorprise,” kata warga Banjarjo.
Ia menambahkan setiap tahun selalu mengikuti sembahyang rebutan. Karena dengan begitu hasil rebutan tersebut untuk dibagikan keluarganya yang dianggap ngalap berkah.
Menurut  Ketua TITD Hok Swie Bojonegoro Tan Tjien Hwat, sembahyang arwah ini dilakukan setiap penanggalan 16 bulan Imlek. Setiap tahun diperingati umat klenteng untuk mendoakan arwah leluhur. ” Leang-leong dan barongsai dikirab keliling kota sebelum sembahyang rebutan,” kata Tan Tjien Hwat.
Dijelaskan, sembahyang rebutan ini ditujukan untuk para arwah leluhur umat Tri Dharma yang tidak tahu keberadaan kuburnya. Agar arwahnya tenang dan bahagia, maka sembahyang ini digelar.
Perayaan sembahyang rebutan (botho) tahun ini berlangsung meriah. Ada 37 gunungan yang akan diperebutkan. Selama beberapa hari masyarakat dihibur aneka kesenian tradisional seperti wayang kulit, malam kesenian dan barongsai serta leang liong. “Alasannya, karena sembahyang rebutan ini merupakan ritual khusus dan tidak semua orang bisa menggelarnya,” ujarnya.
Tradisi ritual seperti ini selalu menarik perhatian masyarakat Bojonegoro. Meski sembahyang belum dilakukan lokasi sudah dipadati pengunjung yang menyaksikan jalan ritual itu. Namun tidak ketinggalan masyarakat pribumi juga mengikuti sembahyang rebutan. [bas]

Keterangan Foto: Warga sedang berebut sesaji sembahyang yang dianggap mengalap berkah.

Tags: