Berebut Durian Gratis, Sejumlah Pengunjung Pingsan Berdesakan

Sebanyak 2.015 durian disiapkan dalam kegiatan Kenduri Durian Wonosalam gelaran Pemkab Jombang, Minggu (29/3).  Sejumlah warga pingsan saat berebut durian gratis ini.

Sebanyak 2.015 durian disiapkan dalam kegiatan Kenduri Durian Wonosalam gelaran Pemkab Jombang, Minggu (29/3). Sejumlah warga pingsan saat berebut durian gratis ini.

Jombang, Bhirawa
Ribuan warga dari berbagai daerah di sekitar Kabupaten Jombang, Minggu (29/3) memadati lapangan Kecamatan Wonosalam. Mereka rela berdesakan untuk berebut buah durian gratis yang disediakan panitia dalam pesta atau Kenduri Durian tahunan yang digelar Pemkab Jombang.
Kenduri durian di Kecamatan Wonosalam itu merupakan agenda rutin tahunan,  sebanyak 2.015 buah durian yang dikumpulkan dari warga sembilan desa di Wonosalam dijadikan bancakan atau tasyakuran dalam rangka panen raya petani yang tinggal lereng Pegunungan Anjasmoro ini. Buah durian memang sangat diminati berbagai kalangan.
“Kenduri Durian ini tiap tahun kita gelar, dalam rangka menggali potensi Kecamatan Wonosalam. Salah satunya adalah buah durian. Dan alhamdulillah, tiap tahun pengunjung kenduri durian selalu mencapai ribuan,” ujar Bupati Nyono  seraya mengatakan mereka bukan hanya datang dari Jombang, namun juga daerah sekitar semisal Malang, Surabaya, Kediri, Madiun, Nganjuk, serta Sidoarjo.
Dalam Kenduri Durian kemarin, pengunjung membeludak. Sepanjang jalan menuju lokasi juga sesak dengan pengunjung apalagi lapangan Wonosalam tak ubahnya seperti lautan manusia. Demi mendapatkan durian gratis ribuan pengunjung rela berdesak desakan. Bahkan tak jarang ada yang pingsan dan terluka akibat berdesak desakan dan terhantam buah berduri ini.
Aksi dorong dan saling tendangpun terjadi setelah Bupati Nyono menyampaikan sambutannya. Ada pengunjung terjungkal, ada pula yang terinjak. Anak-anak ada yang terjepit. “Kami minta acara rebutan durian dihentikan dulu. Ada pengunjung yang pingsan. Korban akan dievakuasi. Tolong diberi jalan,” teriak panitia melalui pengeras suara.
Salah satu korban yang mendapatkan luka cukup parah adalah Totok S (25), anggota Polhut (Polisi Hutan) Jombang. Kepala pria berseragam hijau itu berdarah di tengah kerumunan massa. Selajutnya, petugas keamanan tersebut dibawa ke posko medis. Di posko tersebut, sudah terdapat dua pemuda menjalani perawatan. Pada hidungnya menancap selang oksigen. “Saya terkena lemparan buah durian saat mengamankan gunungan durian,” ujar Totok usai menjalani perawatan.
Nasib sama juga dialami, pengunjung asal Situbondo. Perempuan berjilbab ini terpaksa harus diamankan dan diangkut ke mobil milik Radio SJ (Suara Jombang) FM dan dibawa ke kantor kecamatan. “Ini pengunjung dari Situbondo. Dia pingsan saat berebut durian di lapangan,” tambah Arya, sopir mobil SJFM yang menolong perempuan itu.
Tidak hanya korban fisik, membeludaknya pengunjung juga dimanfaatkan pencopet untuk memperdayai korbannya. Wiwik (19), warga Kecamatan Tembelang, terisak di pinggir panggung. Dia hendak mencari polisi guna melaporkan petaka yang baru saja ia alami. “Dompet dan HP saya hilang. Kemungkinan hilang saat ikut berdesakan di lapangan tadi. Ini saya mau lapor polisi. Atau diumumkan saja, biar surat-surat penting di dompet saya dikembalikan ” ujarnya sambil terisak.
Korban pencopetan juga dialami staf Bagian Humas Pemkab Jombang, Jodi Syamsul. Pria muda ini juga kehilangan handphone yang berada di sakunya. “Kemungkinan saat desak-desakan keluar dari lapangan itulah smart phone saya dicuri orang,” ujarnya seraya mengatakan kedatangan dia bertugas untuk mendokumentasikan momen tahunan itu. [rur]

Tags: