Berebut Rekom Pilkada Kota Malang, Sutiaji-Arif Tetap Akur

Arif Wicaksono dan Sutiaji kelihatan Kompak meski keduanya sedang bersaing berebut rekom PDI Perjuangan untuk maju Pilkada Kota Malang 2018 mendatang.

Kota Malang, Bhirawa
Kedewasaan berpolitik tampak ditujukan oleh Sutiaji dan Arif Wicaksono. Dua orang yang sedang merebut rekemendasi dari DPP PDI Perjuangan itu, terlihat tetap akur dan kompak. Ini patut dicontoh bagi politisi lainnya.
Sutiaji yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Malang, dan  Arif Wicaksono Ketua DPRD Kota Malang, yang juga Ketua DPC PDI Pejuangan. Keduanya secara resmi telah mendaftarkan diri kepada tim lima, pada akhir Juni lalu.
Pertemuan kedua tokoh penting itu, menarik untuk diabadikan, Arif yang menggelar acara halal bihalal di Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Malang, Rabu 5/7 kemarin. Sutiaji yang mendapat undangan untuk hadir daiacara tersebut, tampak santai.
Bahkan Wakil Wali Kota yang juga seorang ustadz ini, juga ikut mengisi panggung yang disediakan oleh tuan rumah. Sejumlah pejabat yang hadir ikut menikmati suara emas Sutiaji.
Usai menikmati hidangan, dan bercengkarama dengan tuan rumah,  Sutiaji lantas berpamitan, momen pamintan itu juga menjadi istimewa, pasalnya selain berfoto bersama para tamu secara khusus Sutiaji dan Arif Wicaksono juga dengan pose salam komando.
Sebelum meninggalkan tempat, Sutiaji menyatakan bahwa dirinya dan Arif sedang mendaftrakan diri untuk maju di Pilkada Kota Malang, dari PDI Perjuangan. Saat ini sedang proses sosialisasi.
“Sesama calon kami harus kompak, meskipun bersaing untuk mendapatkan rekom, tapi kami ingin menunjukan kepada masyarakat, jika persaingan politik itu tidak saling menjatuhkan,”tutur Sutiaji.
Persaingan secara sehat, harus ditunjukan oleh politisi, agar masyarakat tidak terbawa pada nuansa permusuhan. Karena bagaimanpun  yang dilakukan politisi akan menjadi cerminan masyarakat.
Sementara itu, Arif Wicaksono, juga menyampaikan ia tidak menganggab Sutiaji sebagai pesainnya, tetapi lebih pada patner dalam berpolitik. Karena ada tahapan penilaian  yang sedang berlangsung.
“Saya dan Pak Wawali ini teman, yang sama-sama mencari kepercayaan dari masyarakat, melalui mekanisme di PDI Perjuagan. Makanya kami menyebut bukan sebagai lawan tetapi patner,” imbuhnya.
Ia menyampaikna saat ini, tim survei sedang melihat tingkat elektabelitas para calon yang mendaftar di DPC PDI Perjuangan. Karena memilih Wali Kota hak masyarakat, bukan hanya sekedar hak anggota partai saja.
“Prinsipnya bagi kami, biarkan proses itu berjalan, apapun yang akan diputuskan oleh DPP, akan menjadi keputusan partai dan kami harus tunduk. Buat apa kita menjadi rival, pasti dampaknya tidak baik, kita ingin membelajari kedewasan cara berfikir dan bertindak  kepada masyarakat Kota Malang,” tukas Arif Wicaksono.
Patut diketahui, Tim Lima DPC PDI Perjuangan Kota Malang telah menerima pengembalina  formulir untuk Bakal Calon Wali Kota dan Bakal Calon Wali Kota Malang. Semua bakal calon diberikan kesempatan yang sama untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Ketua Tim Lima DPC PDI Perjuangan Kota Malang, I Made Dian Rian Kartika, mengutarakan, sejak ditetapkan sebagai Bakal  Calon Wali Kota dan Bakal Calon Wakil Wali Kota Malang sudah boleh melakukan sosialisasi dengan menggunakan atribut PDI Perjuangan.
“Sebelum tim survei datang dan melakukan survei,  kami persilahkan semua calon untuk melakukn sosialisasi, mengunakan atribut partai. Ini sangat penting agar masyarakat mengetahui bahwa PDI Perjuangan Kota Malang tengah menjaring bakal calon Wali Kota dan Bakal Calon Wakil Wali Kota,”tuturnya.
Ia tidak bisa menyebutkan  nama tim surveinya, namun hasil survei akan disampaikan langsung melalui DPP siapa saja yang layak diusung oleh PDI Perjuangan pada pilkada Kota Malang 2018 mendatang. [mut]

Tags: