Beredar Alquran Tak Lengkap, Kemenag-MUI Sisir Toko Buku

Ketua MUI Kota Madiun Dr KH Sutoyo MAg, (tengah pakai kopyah) dan Kepala Kemenag Kota Madiun Amir Sholehuddin bersama timnya mengadakan penyisiran Alquran yang tidak lengkap surat-suratnya ke beberapa toko buku di Kota Madiun, Selasa (28/6). [sudarno]

Ketua MUI Kota Madiun Dr KH Sutoyo MAg, (tengah pakai kopyah) dan Kepala Kemenag Kota Madiun Amir Sholehuddin bersama timnya mengadakan penyisiran Alquran yang tidak lengkap surat-suratnya ke beberapa toko buku di Kota Madiun, Selasa (28/6). [sudarno]

Kota Madiun, Bhirawa
Di bulan Ramadan ini, di Kota Madiun digemparkan adanya penjualan Alquran yang tidak lengkap surat-suratnya. Akibat beredarnya Alquran yang hilang enam ayat dalam cetakannya, tim gabungan yang terdiri dari unsur Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madun melakukan penyisiran ke beberapa toko buku yang menjual Alquran di wilayah Kota Madiun, Selasa (28/6).
Toko buku yang pertama disisir, yakni Media yang terletak di Jalan Sudirman Kota Madiun. Pasalnya, tiga orang warga telah membeli Alquran yang dalam cetakannya tidak ada enam surat di toko buku ini. Namun setelah didatangi, pemilik toko mengaku jika satu pembeli telah mengembalikan Alquran yang telah dibelinya. Sedangkan dua pembeli lagi, belum mengembalikan.
“Ada tiga orang yang beli, tapi satu orang sudah mengembalikan dan langsung kita kembalikan ke penerbit. Kalau yang dua pembeli belum mengembalikan. Sekarang saya sudah tidak punya, semua sudah dikembalikan. Ini buktinya,” kata pemilik toko buku Media sambil menunjukkan bukti pengembaliannya kepada tim dari Kemenag dan MUI.
Dari toko  buku Media, tim yang dipimpin oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Madiun H Amir Shalahuddin yang juga beranggotakan beberapa penghafal Alquran, menyisir sebuah toko buku di Jalan Biliton. Namun seluruh tim yang dikerahkan tidak menemukan Alquran yang dimaksud. Penyisiran kemudian dilanjutkan ke toko buku Gramedia yang berada di lantai 3 Matahari di Jalan Pahlawan. Namun seperti di dua toko buku sebelumnya, di Gramedia juga tidak ditemukan Alquran yang dicari.
Menurut Ketua MUI Kota Madiun Dr KH  Sutoyo MAg, berdasarkan informasi yang didapat, keenam surat yang tidak dicetak itu yakni Surat Al Fath, Al Hujurat, At Thuur, Ad Dhukhaa, Aj Jadiyah dan Al Akhaf, terdapat pada juz 25-26. Selain itu, ada surat yang cetakannya tidak urut atau tidak sesuai dengan wahyu yang turun dari Allah.
“Itu informasi yang kami terima. Kami terus melakukan koordinasi dengan kepolisian dan Kemenag. Cuma untuk melacak dua pembeli yang belum mengembalikan Alquran yang sudah dibeli,  ini yang susah. Soalnya alamatnya kan tidak jelas. Ini yang sulit dilacak,” kata Ketua MUI Kota Madiun KH Sutoyo kepada wartawan di sela-sela penyisiran di Gramedia.
Kepala Kantor Kemenag Kota Madiun Amir Sholehuddin mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan Alquran yang dalam cetakannya hilang enam surat ini. Kantor Kemenag Kota Madiun juga akan melaporkan hal tersebut ke Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur.
“Kami akan terus monitor masalah ini. Kami juga laporkan ke Kanwil. Kalau penerbitnya atas nama Karya Agung Surabaya,” kata Kepala Kantor Kemenag Kota Madiun Amir Sholahuddin kepada wartawan.
Supervisor TB Gramedia di Matahari Kota Madiun, Tika Apriliana mengatakan selama ini Gramedia tidak pernah menerima pengiriman Alquran terbitan Karya Agung dari Surabaya.
“Kami juga sedia Alquran. Tapi tidak ada yang terbitan Karya Agung Surabaya,”ungkap Tika Apriliana kepada wartawan. [dar]

Tags: