Berharap Pembangunan JLS di Blitar Segera Tuntas

Panoto

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Melihat perkembangan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) Kabupaten Blitar di Serang, DPRD Kabupaten Blitar optimis berdampak positif bagi masyarakat sekitar dan diharapkan segera tuntas.
Bahkan kini proyek pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) di Kabupaten Blitar atau LOT 7 ruas Tambakrejo-Serang sejauh 12,85 kilometer sudah dilakukan, dimana untuk melihat progres pembangunannya, DPRD Kabupaten Blitar turut melihat langsung dilokasi, tepatnya di Desa Serang Kecamatan Panggungrejo, Jumat (07/02) kemarin.
Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Panoto mengatakan dengan adanya JLS itu, diyakini akses jalan masyarakat lebih terfasilitasi, kemudin arus perekonomian hingga pendidikan akan lancar.
“Selain itu, juga akan mensejahterakan ekonomi masyarakat sekitar, mengingat JLS itu dekat dengan Pantai Serang,” kata Panoto.
Lanjut Panoto, usai melihat langsung progres pembangunan di Serang, pihaknya melihat sudah berjalan dengan baik dan saat ini pembangunan masih tahap awal berupa proses pembangunan akses jalan.
“Kami berharap pembangunan JLS di Kabupaten Blitar segera jelas dan tuntas, karena akan memberikan dampak positif perekonomian di Kabupaten Blitar,” jelasnya.
Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Aris Dwi Nurcahyo, melalui stafnya Nanang Dwi Jatmiko mengatakan, saat ini pekerjaan sedang pembuatan akses jalan dengan alat berat, dimana hingga saat ini proses pembangunan berjalan lancar, baik dari pihak kontraktor maupun lain-lain.
“Sementara kewenangan Pemkab Blitar untuk mengganti lahan dengan reboisasi Tanaman Hutan Raya (Tahura) di tiga kawasan, yakni Sumber Brantas Batu, Prigen dan Pacet dengan luas mencapai 140 hektar sudah dilakukan,” terangnya.
Sementara itu, Surveyor PT. Pembangunan Perumahan (PP), Dianto mengatakan, kontrak dimulai tahun ini dengan waktu pembangunan 30 bulan kedepan. Saat ini proses pembangunan di Serang masih persiapan. Menurutnya, sempat ada perubahan, dimana gambar tidak sesuai dengan yang dibuat perhutani.
“Sekarang sudah disepakati menggunakan data yang dibebaskan perhutani, sehingga kami saat ini sedang menggambar ulang,” pungkasnya. [htn]

Tags: