Berharap Perpustakan Dewata Bisa Ciptakan Entreprenuer

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Dr Abdul Hamid sedang melihat hasil karya warga dari hasil membaca di perpustakaan.

Sidoarjo, Bhirawa
Lomba Perpustakaan Propinsi Jawa Timur sudah memasuki 10 finalis, diantaranya Kabupaten Sidoarjo, Lumajang, Probolinggo, Blitar, Tulungagung, Pacitan, Magetan, Gresik dan Kota Surabaya.
Sebelum menentukan nilai kabupaten/kota mana yang terbaik, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Timur melakukan visitasi/meninjau secara langsung ke lokasi, salah satunya adalah Kabupaten Sidoarjo, yang diwakili oleh Perpustakaan Dewata Desa Wage, Kec. Taman Sidoarjo, pada Jumat (17/5) akhir pekan kemarin.
Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Jatim Dr Abdul Hamid mengatakan kalau pihaknya melakukan visitasi ini adalah melihat, memotret secara langsung apa yang telah dipresentasikan kepada tim juri di propinsi beberapa waktu lalu.
Ia katakan, yang penting dalam mengelola perpustakaan itu dengan betul, sesuai dengan standarnya.
“Yang kedua perpustakaan itu bisa memberikan sumbangan terhadap kesejahteraan masyarakat. Termasuk bisa memunculkan calon-calon intrepreneur muda, tentunya setelah membaca buku perpustakaan, ” katanya.
Ia mencontohkan, di sekitar warga Desa Wage ini pontensinya apa ? Jadi pada intinya koleksi buku perpustakaan itu harus sejalan dengan apa yang diperlukan masyarkat, harus sejalan dengan apa yang diperlukan masyarakat.
“Misal, ini tadi ada buku tentang pengelolaan sampah, tentang daur ulang sampah. Nah, koleksi-koleksi ini tentang itulah yang harus diperkuat di sini. Sesuai dengan spesifikasi wilayah di sini,” jelas Abdul Hamid yang didampingi Kadis Perpus dan Arsip Sidoarjo Endang Soesijanti.
“Perpustakaan Dewata ini kondisinya juga sudah cukup, dari 10 kabupaten itu, untuk Sidoarjo ada peluang, ” terang Abdul Hamid.
Sementara itu, Agus Samiaji Kasi Pengembangan Pemberdayaan Perpus dan Arsip Jatim selaku tim juri menambahkan bahwa memenangkan sebuah kompetisi merupakan prestasi buat kita, sebuah apresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan. “Jadi perpustaan yang juara itu adalah, yang benar-benar memberi manfaat masyarakat di sekitarnya. Itu yang paling penting. Dari 10 nominasi itu sudah menunjukkan implementasinya, ” katanya.
Menurutnya, bahwa perpustaan umum itu ada dua, yang pertama ketika memberikan pelayanan tidak membedakan gender, usia dan lainnya. Termasuk tidak membedakan kaum desabilitas. “Itu ciri khas dari perpustakaan umum, dan perpustaan desa,” katanya. Lanjutnya, yang kedua harus punya lokal konten yang kuat.
“Karena bagaimanapun salah satu fungsi dari perpustakaan adalah melestarikan nilai-nilai budaya, dan itu harus yang harus menjadi kekuatan perpustakaan umum,” jelasnya.
Usai dikunjungi Kadis Perpustakaan dan Arsip Jatim, Kadis Perpustakaan dan Arsip Sidoarjo Endang Soesijanti bersama, Camat Taman, Kades Wage yang didampingi istrinya serta apa ibu-ibu pengelola Perpustakaan Dewata Desa Wage, merasa yakin kalau perpustaan yang mempunyai koleksi 2.500 buku itu bakal jadi juara pertama. “Kami semua yakin kalau Sidoarjo bakal juara pertama, ” ungkap Kades Wage Bambang Heri. [ach]

Tags: