Berharap Pramuka Bentengi NKRI dari Intoleransi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama para pelatih Pramuka yang mengikuti SWA Bina Manggala III Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim di Gedung Cak Durasim, Rabu (28/8).

Pemprov, Bhirawa
Intoleransi menjadi salah satu ancaman serius terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terus mengajak berbagai elemen strategis untuk ikut menjadi benteng dari berbagai upaya yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Permintaan itu juga disampaikan kepada Pelatih Pembina Pramuka SWA Bina Manggala III Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim di Gedung Cak Durasim, Surabaya, Rabu (28/8). Ia mengatakan, bahaya intoleransi saat ini semakin hari dirasa mengkhawatirkan. Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya berita bohong atau hoax dan ujaran kebencian yang telah berubah menjadi berita faktual dan telah dikonsumsi masyarakat luas.
“Saya merasa bangga, bahwa kakak-kakak pelatih Pramuka di Jatim hari ini dikumpulkan untuk membangun Jawa Timur. Ini adalah energi yang luar biasa bagi Jatim dan Indonesia,” ungkapnya.
Khofifah menyatakan, berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan lembaga survei dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah terdapat kecenderungan anak muda usia sekolah terjangkiti faham intoleran dan anti Pancasila.
Bahkan, prosentase terbesar yang terjangkiti berasal dari kalangan terdidik yakni di jenjang pendidikan S3 atau S2. Lewat survey yang dilakukan tersebut intoleransi berasal dari media sosial.
“Oleh karenanya, lewat peran kakak-kakak pelatih di Jatim untuk menyiapkan pembinaan dengan cara membreak down permasalahan intoleransi secara utuh lewat kegiatan Pramuka yang produktif,” pungkas dia. [tam]

Tags: