Berharap Soal UNBK Tak Melenceng dari Kisi-kisi

Para siswa SMPN 1 Dringu dalam persiapan UNBK.

Tujuh Sekolah Masih Numpang Ujian
Dindik Surabaya, Bhirawa
Pengalaman peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA memantik rasa cemas di kalangan siswa SMP yang akan mengikuti UNBK hari ini, Senin (23/4). Khususnya terkait bobot soal yang dianggap terlalu berat dan tidak ada dalam kisi-kisi. Keluhan tersebut juga sempat ramai menghiasi media sosial milik Kemendikbud.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Ikhsan mengatakan, kisi-kisi UN dari pusat sudah dibedah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP di Surabaya. Hasil dari pembedahan tersebut berupa soal-soal try out yang bisa dikerjakan siswa setiap saat berbasis online.
“Mudah-mudahan sesuai dengan kisi-kisi dari pusat,” tutur Ikhsan kemarin. Selain itu, lanjut dia, pihak sekolah dan guru sudah melakukan pendampingan kepada siswa. Siswa juga telah digembleng selama 9 hari sejak 9-19 April dengan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN). “Tahun ini siswa SMP USBN 11 mata pelajaran (mapel). Masih ada 2 mapel USBN. Ada jeda karena harus UN,” terangnya.
Dengan begitu, Ikhsan berharap saat UN siswa SMP di Surabaya sangat siap dan bersemangat. “Orang tua juga kami minta menyiapkan mental anak-anaknya. Semoga UN di Surabaya berjalan lancar dan sukses,” ungkap mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya ini.
Ikhsan menjelaskan, UN di Surabaya semuanya berbasis komputer. Total siswa SMP/MTs peserta UNBK sebanyak 42.245. Terdiri atas 38.372 siswa SMP dan 3.873 siswa MTs. Sementara jumlah lembaga penyelenggara UNBK sebanyak 375. “8 sekolah masih bergabung dengan sekolah lain. Ada yang memang masih satu yayasan,” katanya.
Di luar itu, kata Ikhsan, ada 7 lembaga yang dipinjami komputer oleh Pemkot Surabaya untuk UNBK. Meski dari sisi sarana dan prasarana belum siap, namun lembaga ini mengaku siap menyelenggarakan UNBK secara mandiri. “Semuanya sekolah swasta. Pemkot memfasilitasi lembaga tersebut dengan peminjaman komputer,” ujarnya.
Untuk mendukung pelaksanaan UNBK SMP di Kota Pahlawan, Dindik Surabaya didukung penuh oleh berbagai pihak. Mulai dari PLN, Telkom, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain di lingkungan Pemkot Surabaya.
Bahkan, disediakan genset keliling yang disiapkan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Surabaya. Ikhsan menjelaskan, lima genset disebar ke lima wilayah. Satu genset stand by di Tandes untuk wilayah Barat, wilayah pusat di Kantor PKK Tambaksari, Utara diletakan dI RPH Pegirian, Selatan di SMPN 2P, dan wilayah Timur gensetnya stand by di Convention Hall Arief Rachman Hakim. “Bu Walikota Surabaya ingin UNBK SMP lancar. Genset keliling ini merupakan bentuk antisipasi,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Penddikan Menengah Dindik Surabaya Sudarminto menambahkan, siswa SMP sudah dilatih dengan tryout dan latihan soal dengan standar Higher Order Thinking (HOT). Sehingga menuritnya siswa SMP di Surabaya tidak akan kesulitan dalm mengerjakam soal ujian HOT seperti yang banyak dikeluhkan tingkat SMA. “Sejak awal tahun ajaran, guru melalui MGMP sudah kami bekali beragan pelatihan penyusunan soal HOT,”urainya.
Soal HOT menurutnya identik dengan kurikilum 2013, sehingga para guru sudah terbiasa menerapkannya pada siswa. “Untuk pembekalan guru ini kami melakukannya bersama tim ahli penyusun soal UN dari perguruan tinggi,”urainya.
Pelatihan guru dilakukan berulang kali hingga guru bisa membuat soal.sesuai dengan standar yang ada. Saat sudah dibuat soal dengan standar yang ada, siswa akan mengerjakan soal tersebut sebagai latihan. “Buat tryout siswa, berkali-kali dilakukan. Makin lama tingkatannya makin sulit,” pungkas dia. [tam]

Tags: