Berhasil Menikahkan 143 Pasutri Tak Mampu Gratis

(Kiprah LPM Merak dalam Bidang Pembangunan Sosial di Situbondo)
Situbondo, Bhirawa
Tidak banyak elemen atau komunitas di tengah masyarakat Kota Santri Situbondo yang peduli terhadap kondisi pembangunan sosial ekonomi dan kemiskinan saat ini. Ini sangat berbeda dengan LPM Merak (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Merangkul Rakyat Kecil) Stubondo yang dikomandani Kamarul Muniri yang memiliki kepedulian bagi pembangunan sosial ekonomi dan kemiskinan. Satu di antaranya yang lagi mengemuka mengadakan program kegiatan isbat massal dengan melibatkan 143 pasangan suami istri yang tersebar di Situbondo belum lama ini.
Sawawi, Kabupaten Situbondo
Ketua LPM Merak Kamarul Muniri mengkisahkan awal ketertarikan lembaga yang ia pimpin bagi program isbat massal di Situbondo. Saat itu, kata Arul-panggilan akrab Kamarul Muniri- ada salah satu warga Situbondo yang tidak bisa mengikuti program BPJS di kala sakit dan kesulitan untuk naik haji ke Tanah Suci Mekkah. Setelah ditelusuri oleh Arul dan pengurus LPM Merak, ternyata warga tersebut tidak memiliki buku nikah. “Dari kenyataan itu, kami (LPM Merak) sepakat untuk mengadakan program isbat massal (pelaksanaan nikah terhadap warga yang belum mengantongi buku nikah dari KUA),” aku Arul.
Setelah dilakukan rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, lanjut Arul, akhirnya disepakati LPM Merak melakukan program isbat massal dengan 4 titik di Situbondo yakni (Kecamatan Banyuglugur), Kecamatan Mlandingan, Kecamatan Kota Situbondo dan Kecamatan Asembagus. Puncaknya, terang Kamarul, sebanyak 143 pasangan suami istri yang telah mengikuti isbat massal berkumpul di gedung GOR Baluran untuk mengikuti prosesi resepsi pernikahan. “Semua 143 pasutri (pasangan suami isteri) lebih dahulu diarak (mengikuti konvoi) dari Alun-alun Kota hingga lokasi resepsi di gedung GOR Baluran Situbondo,” papar Arul.
Arul menambahkan, program isbat massal yang digagas LPM Merak dari awal langsung mendapatkan dukungan penuh dari Pemkab Situbondo. Tak hanya itu dua program lain, kata Arul, seperti operasi mata katarak gratis dan pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) juga mendapatkan dukungan serupa dari Pemkab Situbondo. Terbukti, ungkap Arul, sejak program pertama dilaunching Bupati Situbondo Dadang Wigiarto melalui Wakil Bupati Yoyok Mulyadi program itu mendapat antusias dari masyarakat. “Ini sangat seirama dengan program pemkab dalam upaya membantu warga miskin yang ada di Situbondo. Sehingga diharapkan dalam lima tahun ke depan angka warga miskin bisa terus ditekan,” papar Arul.
Arul mengakui sebanyak 143 pasutri yang mengikuti isbat massal ini hanya sekitar 1 persen dari ribuan warga Situbondo yang belum mengantongi buku nikah dari KUA. Untuk itu, ke depan pihaknya bersama LPM Merak akan kembali menggelar acara serupa demi berkurangnya warga miskin yang tidak mengantongi buku nikah. “Ini nggak sampai 1 persen. Mungkin sekitar 0,5 persen dari ribuan warga yang tidak mengantongi buku nikah. Kebanyakan mereka tidak mampu dan berada di pelosok desa,” urai Arul.
Salah satu pasutri yang enggan namanya disebut mengaku sangat berbahagia atas uluran tangan dan bantuan yang diberikan LPM Merak berupa nikah gratis. Ia bersama istri dan kerabatnya sangat terbantu dengan program isbat massal ini. Sebab selain mudah dalam mengurus kepentingan keluarga juga tidak khawatir saat bepergian jauh ke perkotaan. “Saya sekarang sudah mengantongi akta nikah, KTP, akta kelahiran dan Kartu Keluarga (KK). Saya sangat bersyukur dengan adanya kepedulian Pemkab dan LPM Merak Situbondo ini,” aku pria yang sudah berusia 79 tahun itu.
Sementara itu Wakil Bupati Situbondo Ir H Yoyok Mulyadi MSi melakukan kunjungan sebanyak dua kali pada prosesi sidang Itsbal massal oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Situbondo yakni di Kecamatan Mlandingan dan di aula PG Asembagus. Dalam peninjauan tersebut Wabup Yoyok mendukung penuh program isbat massal yang digagas LPM Merak. Wabup Yoyok mengaku bersyukur pelaksanaan resepsi isbat massal yang diikuti total 143 pasang peserta se-Kabupaten Situbondo berjalan lancar. “Saya setuju program isbat massal ini diteruskan pada masa mendatang. Dan saya juga setuju program ini jadi percontohan untuk program sosial di Kabupaten Situbondo,” papar mantan Kadis Bina Marga dan Pengairan Situbondo itu.
Wabup Yoyok menambahkan gerakan sosial kemanusian isbat massal yang dilakukan LPM MERAK merupakan salah satu gerakan yang jarang dilakukan oleh lembaga-lembaga lain di Situbondo. Untuk itu, katanya, program ini layak untuk didukung karena mendapatkan apresiasi yang besar dari masyarakat yang kurang mampu. Wabup Yoyok berharap bisa mengaplikasikan program-program pemerintah kepada masyarakat miskin, seperti yang dilaksanakan LPM Merak ini. “Khusus untuk program sosial ini kami akan terus bergerak seperti isbat massal, pembangunan rumah tinggal layak huni dan operasi katarak. Tinggal bagaimana pola yang akan dipakai ke depannya,” pungkas Wabup Yoyok.
Di lain pihak, Sekda Syaifullah mengaku sangat mengapresiasi program isbat massal yang diinisiasi oleh LPM Merak Situbondo. Sebab, selain dapat mengangkat ekonomi masyarakat tidak mampu, program isbat massal juga dapat memberikan kepercayaan diri bagi 143 pasutri yang sudah mengikuti pernikahan massal. “Ini sangat surprise karena selain 143 pasutri mendapatkan akta nikah, juga anak anaknya langsung mendapatkan akta kelahiran, KTP dan KK,” ujar Sekda Syaifullah. *

Sebanyak 143 pasutri saat mengikuti konvoi dari alun alun Kota menuju tempat resepsi pernikahan di gedung GOR Baluran Situbondo.
sawawi/bhirawa

 

Tags: