Beri Kebebasan Sekolah Atur Sendiri Jadwal USBN

Siswa SMA Situbondo saat mengikuti pelaksanaan UNBK kemarin (12/4). [sawawi/bhirawa].

Surabaya, Bhirawa
Kekhawatiran mengenai jadwal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang berpotensi bentrok akhirnya terjawab. Ini setelah terbitnya Prosedur Operasional Standar (POS) USBN yang diterbitkan Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Kemendikbud.
Dalam POS tersebut, jadwal USBN tidak diatur secara khusus kecuali jenjang SD/MI yang hanya diikuti tiga mata pelajaran. Sementara USBN untuk jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK, sekolah diberi kebebasan menentukan sendiri jadwal ujian sesuai rentang waktu yang ditetapkan Kemendikbud.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman menuturkan, POS telah terbit pasca Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan pada 7 Februari lalu. Menurutnya, sekolah diberikan kebebasan untuk mengatur sendiri jadwal ujiannya. Khususnya untuk SMA/SMK yang ditetapkan pada 19 Maret hingga 28 April mendatang. “Kalau dimulainya harus serentak pada 19 Maret. Selanjutnya bisa diatur sendiri oleh sekolah,” tutur Saiful dikonfirmasi kemarin, Kamis (8/2).
Saiful mengungkapkan, dalam pelaksanaan USBN ini SMA/SMK tidak diwajibkan menggunakan komputer. Karena itu, jika tidak memiliki sarana prasarana yang memadai sekolah bisa menggunakan kertas. “Tidak perlu harus memaksakan diri dengan menggabung dengan sekolah lain. Meskipun jadwalnya juga sudah diatur tidak mungkin bentrok,” tutur Saiful.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dindik Surabaya Ikhsan. Saat ini, pihaknya bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) telah menyusun jadwal USBN khusus untuk Kota Surabaya. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan USBN tidak terjadi bentrok. Sebab, seluruh SMP/MTs di Surabaya tahun ini bakal menggelar USBN berbasis komputer. “Sudah kita buatkan jadwalnya dan akan segera disosialisasikan ke sekolah-sekolah,” tutur Ikhsan.
Sementara itu, kekhawatiran terjadinya bentrok jadwal USBN sempat melanda sejumlah sekolah. Khususnya sekolah yang menggelar USBN berbasis komputer dan menggabung di sekolah lain. Seperti halnya SMA Muhammadiyah 9 yang tahun ini berencana melakukan ujian secara mandiri, tidak lagi menumpang di SMP Muhammadiyah 17 Surabaya.
Belajar dari tahun lalu, kedua sekolah harus bentrokan jadwal akibat sama-sama harus memakai komputer. “Makanya tahun kemarin kami pengadaan, dan terealisasi tahun ini. Kami beli 36 Komputer, jadi nanti bisa tiga sesi ujian,” jelasnya Kepala SMAM 9 Surabaya Mationo.
Hingga saat ini siswa masih menggunakan komputer SMP sambil menunggu siapnya komputer milik SMA. Rencananya pekan depan laboratorium komputer baru digunakan sekolah. “Tenaga proktor dan teknisi sudah siap. Hanya saja nangi pasti ada pembengkakan biaya karena USBN semua pelajaran dan memakai komputer,”lanjutnya.
Pembengkakan biaya ini, selain karena menghabiskan biaya listrik juga untuk biaya pengawas, teknisi dan proktor. Sebab, sekolah swasta tidak bisa menggunakan banyak dana BOS untuk anggaran ini.
“Jadi ada upaya swadaya dengan mengumpulkan wali murid,sudah kami sosialisasikan kalau ada biaya untuk ujian,” pungkasnya.
Sementara itu,Siti Khayunah, Wakil Kepala SMA Khadijah urusan Humas mengungkapkan, sekolahnya akan lebih memprioritaskan pemakaian komputer untuk ujian SMA. Pasalnya, komputer milik SMA selama ini juga digunakan SMP Khadijah karena terbatasnya komputer SMP.
“Tahun lalu meskipun jadwalnya tabrakan masih bisa diubah jadwalnya. Nggak tahu tahun.ini, kalau bertabrakan SMP harus mampu mandiri,”ujarnya. [tam]

Jadwal USBN Tahun Ajaran 2017/2018
Jenjang Waktu
SD/MI 3 – 5 Mei
SMP/MTs 9 April – 12 Mei*
SMA/MA 19 Maret – 28 April*
SMK/MAK 19 Maret – 28 April*
*) Khusus untuk mata pelajaran umum termasuk ujian susulan

Tags: