Beri Kesempatan Kader, Jinung Lepas Jabatan Dirut PDAM

Zainul Arifin

Zainul Arifin

Batu,Bhirawa
Direktur PDAM Kota Batu, Zainul Arifin, mengundang putra putri terbaik Kota Batu untuk mengabdikan diri kepada warga Batu. Mereka diminta untuk mendaftarkan diri menjadi Direktur PDAM Kota Batu. Hal ini mengingat seleksi Direktur PDAM periode 2015– 2019 segera dilaksanakan dalam waktu dekat.
Jinung, panggilan akrab Zainul Arifin mengatakan, di Kota Batu ini memiliki banyak potensi putra putri terbaik yang sanggup memimpin instansi sebesar PDAM. Dengan demikian mereka juga bisa mengabdikan dirinya untuk masyarakat Batu.
“Tokoh, pemuda terbaik dari Nahdlatul Ulama, dari Muhammadiyah atau dari seluruh ormas lain di Kota Batu silakan mempersiapkan diri bersaing untuk menjadi pucuk pimpinan di PDAM,” ujar Jinung, kemarin (5/1).
Saat ini, Jinung sudah dua kali periode menjabat sebagai Direktur PDAM Kota Batu. Hal ini menjadi waktu yang cukup untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat Batu. Sebenarnya, sesuai dengan Permendagri, kendati sudah dua kali menjabat Jinung masih bisa ditetapkan lagi sebagai Direktur PDAM. Namun ia memilih untuk memberikan kesempatan tersebut kepada yang lain.
”Saya ingin memberikan contoh kepada generasi muda, dan berharap hal ini juga dicontoh yang lain. Seperti tidak ada anggota dewan yang menjabat 3 atau 4 kali, ketua KPU tidak jadi anggota KPU hingga 3 atau 4 kali,” tambah Jinung.
Meskipun sudah tidak menjabat sebagai direktur PDAM, Jinung berkomitmen untuk tetap mengabdikan dirinya kepada warga Kota Batu dengan berwirausaha.
Ditanya mengenai apa saja yang sudah dilakukan selama menjabat sebagai Direktur PDAM 2 periode, Jinung mengatakan bahwa penilaian berhasil tidaknya ia sebagai Direktur PDAM diserahkan kepada masyarakat Batu.
Seluruh hasil audit tim akuntan publik sudah diberikan kepada Badan Pengawas. Hasil audit menunjukkan mulai tahun 2010 hingga 2014 selalu ada peningkatan pendapatan, hingga dari penilaian kurang sehat menjadi penilain sehat.
Tahun 2004 pendapatan PDAM sebesar Rp 147 juta perbulan atau sebesar Rp 2,7 milyar setahun. Tahun 2014 tercatat pendapatan PDAM meningkat sebesar Rp 640 juta perbulan atau sebesar Rp 7,6 milyar. Dengan peningkatan tersebut, PDAM Kota Batu masih bisa menanamkan investasi sebesar Rp 14 milyar untuk pembangunan instalasi air bersih.
Selain itu, pihaknya juga sudah mempersiapkan program-program jangka panjang yang sudah dilakukannya. Salah satunya adalah mempersiapkan pembangunan PPOB (loket  pembayaran PDAM) di kantor-kantor desa. Hal ini sekaligus melibatkan karang taruna dalam pembayaran air PDAM. [nas]

Tags: