Beri Ketenangan Masyarakat Wali Kota Probolinggo Sidak Mamin

Wali kota Hadi sidak mamin di 3 swalayan terbesar. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Temukan Produk Kadaluarsa Masih Di Jual di Rak Swalayan)
Kota Probolinggo, Bhirawa
Wali Kota Probolinggo—Hadi Zainal Abidin bersama Wawali Mochammad Soufis Subri memimpin sidak peredaran makanan minuman (mamin) dan kosmetika dalam rangka kesiapsiagaan jelang Idul Fitri. Tiga swalayan terbesar jadi sasaran pemantauan, Selasa 19/5/2020 pagi. Dewan kota Probolinggo usul toserba ditutup H-3 lebaran.
Pukul 08.00, Wali Kota Habib Hadi mendatangi GM Toserba didampingi Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Kepala Satpol PP Agus Efendi, Plt Kadinkes dr NH Hidayati, MUI dan Lembaga Perlindungan Konsumen. Sedangkan Wawali Subri bersama tim ke lokasi yang berbeda yaitu KDS Departemen Store.
Yang menjadi sorotan dari sidak pagi itu adalah tidak ada keterangan makanan kaleng berbahan dasar babi yang tertera di rak. Makanan tersebut penataannya campur dengan makanan kaleng dari daging sapi dan ayam.
Petugas pun akhirnya mengambil semua stok makanan tersebut di rak untuk kemudian diserahkan ke petugas toko. Perwakilan MUI yang ikut sidak meminta diletakkan ke rak tersendiri dan diberi keterangan agar masyarakat tidak bingung mencari produk tersebut.
“Ya dari pemantauan ini kami menemukan beberapa hal. Ada bahan makanan dari pork yang campur dengan makanan lainnya, disarankan ada tulisan supaya masyarakat mengetahui. Kalau tidak ada tulisan begini tidak tahu,” ujar Wali Kota Habib Hadi.
Tim wali kota menemukan beberapa makanan minuman yang tidak layak edar lantaran kemasan rusak, kaleng pentok, penulisan izin edar tidak sesuai, produk tanpa kode produksi bahkan ada yang kedaluarsa. Parcel yang sudah dikemas pun tak luput dari sidak petugas.
“Pemantauan ini harus kami lakukan supaya masyarakat berbelanja kebutuhan dengan tenang selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri nanti,” kata Habib Hadi, usai pemantauan di swalayan yang terletak di Jalan Dr Sutomo Kota Probolinggo itu.
Dilain pihak Dewan kota Probolinggo usul toserba ditutup H-3 lebaran. Adanya keramaian di pusat perbelanjaan Kota Probolinggo beberapa waktu lalu, masih jadi sorotan DPRD setempat. Komisi II mengusulkan agar toko serba ada (Toserba) di Kota Probolinggo ditutup sejak H-3 sebelum Lebaran.
Usulan ini muncul karena dikhawatirkan ada penumpukan keramaian di Toserba dengan semakin dekatnya Lebaran. “Kami menyarankan kepada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo untuk menutup Toserba di Kota Probolinggo pada H-3 Lebaran, sampai paling tidak H+2 Lebaran,” ujar Hamid Rusdi.
Masukan ini tidak lepas karena khawatir pada H-3 Lebaran akan terjadi kerumunan pengunjung Toserba. Terutama dengan adanya tradisi warga dari luar Kota Probolinggo yang akan berbelanja di kota.
“Rata-rata warga yang berbelanja ini dari luar Kota Probolinggo. Lebih baik ditutup saja H-3 Lebaran untuk menghindari terjadinya penumpukan. Selama waktu sebelum H-3, warga tetap bisa berbelanja seperti biasa,” jelasnya.
Kepala DKUPP Kota Probolinggo Gatot Wahyudi akan menampung masukan dari Komisi II tersebut. Pihaknya akan menyampaikan kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Sebenarnya kami sudah mendapat banyak masukan soal itu (penutupan), tuturnya.
Gatot menjelaskan, usulan penutupan itu tidak hanya datang dari DPRD saja. Namun dari berbagai kalangan juga telah memberikan masukan. Usulan dari masyarakat untuk pasar swalayan itu 1 minggu sebelum Lebaran ditutup. Kami kan ada toleransi untuk menilai efek untuk ditutup atau tidak ditutup, ujar Gatot.
Rutin dilakukan evaluasi terkait pelaksanaan pengaturan di Toserba. Termasuk aktivitas yang berjubel juga dilaporkan, tambahnya. [wap]

Tags: