Beri Motivasi Doa, Rogoh Kocek Rp 800 Juta untuk Fasilitas Siswa

Peserta UN CBT di SMA Darul Ulum 2 Peterongan menempati ruang Lab Komputer yang berfasilitas Air Conditioner (AC).

Peserta UN CBT di SMA Darul Ulum 2 Peterongan menempati ruang Lab Komputer yang berfasilitas Air Conditioner (AC).

Jombang, Bhirawa
SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang  salah satu sekolah penyelenggara Ujian Nasional (UN) dengan sistem  CBT (Computer Based Test). Istimewanya menjadi sekolah swasta dari lingkungan pesantren yang siap menjalani ujian online.
Meski berada di lingkungan pesantren, SMA Darul Ulum 2  tak mau kalah bersaing dengan sekolah umum lainnya. Sekolah ini rela menghabiskan dana tak sedikit  untuk memberikan fasilitas bagi siswanya untuk menghadapi UN CBT.
” Karena saya dengar sendiri ada beberapa sekolah yang siswanya mengeluh karena komputernya tidak memenuhi speck. Alhamdulillah sekarang ini sekolah pesantren seperti sekolah kami sudah sangat siap bersaing dengan sekolah umum,”tutur KH Zaimudin As’ad, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang kemarin.
Berapa anggaran yang dikucurkan untuk menghadapi UN CBT? Gus Zuaim, demikian dia biasa dipanggil mengaku anggaran yang dikeluarkan mencapai hampir Rp 800 juta. Anggaran yang diperoleh dari komite sekolah dan Yayasan Pesantren Darul Ulum itu diperuntukkan guna memperbarui perangkat UN, salah satunya adalah komputer dan sewa genset. “Yang jelas perangkat komputer diperbaiki semua. Di samping itu sekolah beberapa kali menggelar try out secara mandiri dan hasilnya cukup bagus,”tandas Gus Zuaim.
Dalam pelaksanaan UN CBT ini, SMA Darul Ulum 2  yang merupakan bagian dari Pesantren Rejoso Peterongan sudah siap.  Hal ini untuk membuktikan bahwa sekolah pesantren tidak kalah dengan sekolah umum lainnya. ” Hanya persiapan mental yang perlu dilakukan. Karena UN CBT ini adalah yang pertama kali di Indonesia,”ujarnya.
Untuk mempersiapkan mental santrinya ini, pihak sekolah dan pesantren membekali siswanya dengan semangat belajar yang tinggi. Di  samping  itu mengajak berdoa bersama sebelum mengerjaan soal-soal UN. “Sebelum masuk para santri sudah terbiasa membaca istighasah dan doa. Ini sudah menjadi semacam makanan rutin keseharian mereka,”tandasnya.
Di Jawa Timur, sekolah swasta yang menggelar UN secara online dengan CBT tidak lebih dari 5 sekolah. Salah satunya adalah SMA Darul Ulum 2 Unggulan Peterongan, SMA Petra, SMA Muhammadiyah. “Untuk yang pesantren Insyaallah hanya di Darul Ulum ini,”ujar  Kepala Sekolah SMA Darul Ulum 2 Peterongan Kaseri seraya mengatakan di Kabupaten Jombang sekolah yang menggelar UN dengan menggunakan sistem online atau CBT ada tiga sekolah. Yakni SMAN 2 Jombang, SMKN 1 Jombang dan SMA 2 Darul Ulum.
Meski berada di pesantren, sekolah ini dalam setiap kelulusannya selalu mencapai 100 persen. Bahkan lulusan SMA Darul Ulum 2 ini pada 2014 lalu 95 persen masuk Perguruan Tinggi Negeri. “Ada yang berhasil menembus UGM, ITS, Unair dan juga Brawijaya. Dua santri diterima di Jerman dan Yaman,”tambahnya.
Anggaran ratusan juta juga dikucurkan SMA N 2 Jombang dalam menghadapi UN online ini. Sekolah yang berada di kota ini mengeluarkan anggaran untuk komputer dan genset lebih dari Rp 100 juta. “Kita menambah PC untuk masing-masing kelas sebanyak 35 komputer. Untuk mengantisipasi pemadaman listrik sekolah juga membeli tiga genset,”tandas Kepala SMAN 2 Jombang Wawang.
Bertempat di halaman sekolah yang berlantai tiga tersebut, sebelum masuk kelas untuk mengerjakan UN, puluhan siswa puteri duduk bersila. Mereka khusuk  melantunkan doa dan istighasah.  “Memang di sini sebelum masuk kelas wajib membaca doa. Dan dengan doa serta istighasah kita semakin percaya diri,”ujar Lintang Putri, pelajar puteri  jurusan IPA asal Ngawi. [rur]

Tags: