Beri Penghargaan Tokoh dan Lembaga yang Berjasa di Bidang Arsip

Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim Drs Hasto Hendarto, MM saat menyerahkan piagam penghargaan kepada guru besar sejarah Unesa Prof Aminunudin Kasdi, Rabu (26/6) kemarin

Peringatan Hari Jadi Kearsipan Ke-48
Surabaya, Bhirawa
Momentum peringatan Hari Jadi Kearsipan ke-48, benar-benar dimanfaatkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jatim untuk mengingatkan kembali betapa pentingnya arsip bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai rangkaian kegiatan digelar, di antaranya Dialog Interaktif Kearsipan yang diselenggarakan Selasa (25/6) yang lalu, serta lomba poster kearsipan dan juga Dialog Kearsipan yang digelar Rabu (26/6) kemarin.
Bersamaan dengan penyelenggaraan Dialog Kearsipan, Disperpusip Jatim juga memberikan penghargaan kepada perseorangan dan lembaga yang dianggap memiliki jasa besar di bidang kearsipan. Salah satu tokoh yang mendapat penghargaan adalah Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Surabaya Prof Aminudin Kasdi. Selain perseorangan, beberapa kampus seperti Universitas Negeri Surabaya, Universitas Airlangga dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) juga mendapatkan penghargaan sebagai lembaga yang sering memanfaatkan arsip. Selain itu, Disperpusip Jatim juga memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinilai telah mengelola arsip secara baik.
“Penghargaan ini sebagai bentuk apreasai kami terhadap perseorangan dan lembaga/instansi yang telah berjasa pada pengembangan arsip di Jawa Timur,” kata sekretaris Disperpusip Jatm Drs Hasto Hendarto, MM di sela-sela penyerahan penghargaan kemarin. Menurut Hasto, penghargaan tersebut diharapkan dapat memacu masyarakat luas untuk bukan hanya menyelamatkan arsip tetapi juga mengelolanya secara baik.
“Arsip adalah memori kolektif bangsa, yang didalamnya tersimpan sejarah bangsa yang diharapkan dapat ikut membentuk karakter anak bangsa.

Deputi Konservasi ANRI Dr Taufik (kanan) saat menjadi narasumber dalam Dialog Kearsipan, Rabu (26/6) kemarin.

Oleh karena itu, agar generasi muda saat ini tidak kehilangan jati dirinya maka harus tahu sejarahnya. Dan untuk tahu sejarahnya secara baik adalah dengan membaca arsip,” kata Hasto. Namun demikian, Hasto mengakui mengajak masyarakat untuk peduli dan memahami pentingnya arsip adalah bukan pekerjaan mudah.
“Salah satu yang kita benahi agar masyarakat mau mengenal arsip adalah melakukan inovasi dalam pelayanan penyediaan arsip,” tegas Hasto lagi.
Usai penyerahan penghargaan, dilanjutkan dengan dialog kearsipan yang secara khusus menghadirkan Deputi Konservasi Arsip Nasional Republik Indoneisa (ANRI) Dr Taufik.
Dalam Dialog bertajuk Arsip Merajut Keberagaman tersebut, Taufik mengingatkan pentingnya arsip dalam turut serta menjaga keberagaman bangsa.
“Bangsa Indonesia memiliki banyak kekayaan yang tiada terhitung. Baik keberagaman budaya, suku bangsa, adat istiadat, seni budaya dan sebagainya. Dengan kekayaan yang demikian banyaknya, bangsa ini telah terbukti mampu merawatnya. Nah agar bisa tahu bagaimana bangsa ini bisa menjaga keberagaman adalah dengan membaca kembali arsip bangsa,” jelas Taufik.
Secara khusus Taufik juga mengingatkan, bahwa tertib arsip harus menjadi perhatian bagi para penyelenggara pemerintahan.
“Keberadaan arsip adalah bukti akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Kalau ada penyelenggara pemerintahan yang arsipnya tidak jelas, maka bisa dipastikan kalau akuntabilitas patut diragukan,” tegas pejabat kelahiran Madura ini. [adv]

Tags: