Berkaca dari Kanjuruhan, Kapolda Jatim Sidak Alsus dan Almatsus Satker Jajaran

Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto mengecek kelayakan Alsus dan Almatsus milik Satker jajaran Polda Jatim, Rabu (30/11).

Polda Jatim, Bhirawa
Tragedi gas air mata di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu menjadi pelajaran bagi Polda Jatim. Berkaca dari kerjadian tersebut, Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto melakukan sidak terhadap Alsus (Alat Khusus) dan Almatsus (alat material khusus) yang Dimiliki Satker jajaran Polda Jatim.

Bertempat di Lapangan Upacara Mapolda Jatim, Rabu (30/11), Kapolda Jatim didampingi Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo melakukan pengecekan pada Apel Gelar Alsus dan Almatsus. Turut hadir dalam Apel Gelar Alsus dan Almatsus, Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim.

“Kita dapat mempelajari dari kejadian Kanjuruhan. Yang menjadi salah satu perhatian yakni ada gas air mata yang kedaluwarsa. Sehingga jangan sampai ada Almatsus di Satker Polda Jatim yang habis masa kedaluwarsanya sebelum digunakan,” kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto.

Toni menjelaskan, pengecekan Alsus dan Almatsus pada Satker jajaran ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi kondisi Almatsus. Dengan pengecekan ini dapat dipastikan bahwa Almatsus itu masih layak dan siap digunakan. Sehingga tidak ada permasalaham dalam penggunaannya.

Toni menegaskan, anggota Satker jajaran bisa melaporkan jika ada masalah terkait Alsus dan Almatsus. Apabila ada masukan dari anggota yang di lapangan terkait Alsus dan Almatsus yang dibutuhkan saat bertugas, para Kasatker segera melakukan pengkajian dan mengajukan pada pimpinan.

“Gelar Alsus ini artinya kita mengevaluasi kembali dan melihat kembali sambil sharing dengan para pejabat dengan Satker satu dengan yang lain. Karena belum tentu semua pejabat ini tahu peralatan Alsus dan Almatsus yang dimiliki satker lain,” tegasnya.

Dengan adanya gelar ini, sambung Toni, bisa diketahui mana Alsus dan Almatsus yang benar-benar layak dan mana yang sudah kedaluwarsa. Sehingga dengan keterbukaan gelar ini akan terlihat seperti tadi ada peralatan yang digunakan di reserse maupun yang bisa digunakan di samapta.

“Evaluasi penggunaannya juga sambil nanti akan memberi masukan pada satuan atas. Artinya peralatan-peralatan ini kan ada yang diberikan kepada kita, dari top down ada juga yang bottom up kita memberikan acuan usulan. Ini yang perlu dikomunikasikan sehingga peralatan termanfaatkan semua,” ucapnya.

Masih kata Toni, selanjutnya terkait batasan waktu. Sebab Almatsus inikan ada beberapa masa pakai. Ini yang perlu dikaji lagi supaya penggunaan ini memang termanfaatkan pada masanya sehingga tidak lagi lewat waktu.

“Lebih baik rusak karena dipakai, daripada rusak tidak dipakai karena masa waktu yang sudah habis,” pungkasnya.

Adapun beberapa Alsus dan Almatsus yang dimiliki Satker jajaran Polda Jatim. Diantaranya kendaraan Operasional 80 unit, Forensik 12 buah, Persenjataan 8.570 buah, Penginderaan 26 buah, TIK 14.777 unit, Transnational Crime 7 dan Alpakam 28.619. [bed.bb]

Tags: