Berkah Warga Mengais Kayu Terbawa Banjir

????????????????????????Bojonegoro, Bhirawa
Tinggi muka air Bengawan Solo mulai naik, membuat sampah ikut terbawa arus yang deras. Namun sampah yang kebanyakan berupa ranting kayu, menjadi berkah bagi warga sekitar bantaran Bengawan Solo, karena mereka bisa memunguti kayu tersebut untuk dijual dan digunakan memasak sehari-hari.
Pagi yang cerah, tepatnya di lokasi Desa Ringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Sejumlah ibu rumah tangga serta kepala rumah tangga tengah memadati sepanjang bibir sungai. Mereka bukan mencari ikan melainkan sedang mengais kayu-kayu yang terbawa arus deras sungai Bengawan Solo.
Dengan menggunakan bambu yang diberi jaring, beberapa warga ini terlihat menceburkan dirinya ke dalam sungai. Mereka sibuk menaikan ranting kayu dari permukaan Sungai Bengawan Solo. Saat air sungai bengawan solo mengalami kenaikan maka akan lebih banyak dijumpai kayu-kayu yang sudah kering untuk dijadikan sebagai kayu bakar untuk penggati memasak dalam sehari-hari.
Menurut keterangan salah seorang warga, kondisi ini rutin terjadi banjir maupun jika tinggi muka air Sungai Bengawan Solo naik. Selain bisa di jual, ranting kayu yang dipungut warga juga digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. “Dalam sehari bisa mendapat uang tambahan dari hasil penjualan ranting kayu ini. Ya lumayan buat tambahan,” ujar salah satu warga setempat, Marwati (45), Minggu (2/3).
Setelah mendapat hasil yang cukup banyak, warga kemudian membawa ranting kayu dengan cara dibopong. Sementara banyaknya sampah ranting kayu yang terbawa arus sungai bengawan solo ini di perkirakan berlangsung selama tiga hari.
Dikatakan, kayu-kayu yang terbawa arus deras sungai bengawan solo saat pasang rata-rata kayu dari bambo yang sudah mongering sehingga kayu-kayu dihasilkan dari sungai mudah digunakan karena kondisinya sudah mengering.
Apalagi kayu dengan adanya bendungan gerak yang menghubungkan Desa Padang Kecamatan Trucuk ini malah membuat mudah dalam mengaisnya.Selain ada tanjakan yang terbuat dari pasangan batu M juga tidak licin seperti pada sebelumnya ditanah perengan sungai bnegawan solo.
Warga sekitar bantaran sungai bengwan solo ini mengais kayu bakar pada saat air naik atau mengalami banjir deras. Karena jika sungai mengalami pasang atau tidak banjir tidak ada kayu -kayu yang digunakan untuk kayu bakar tersebut yang terbawa air sungai terpanjang di pulau jawa tresebut. [bas]

Ket foto:
Salah satu warga sedang mencari kayu-kayu terbawa sungai bengawan solo sangat deras menggunakan tongkat kayu.

Tags: