Berkat Sekoper, Para Ibu di Gresik Lebih Percaya Diri

Para ibu saat mengikuti Program Sekoper. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Membangun rasa percaya diri tidaklah mudah, terlebih bagi para ibu. Agar percaya diri maka dibutuhkan mental kuat. Namun, berkat Sekolah Perempuan (Sekoper) ibu – ibu di Kab Gresik mengaku lebih percaya diri.
Seperti dituturkan Suparti, warga Desa Mondoluku, Kec Wringinanom. Setelah mengikuti Sekoper, rasa percaya dirinya muncul. Bahkan, sekarang berani keluar masuk kantor. ”Saya sekarang sudah berani mengurus surat-surat sendiri. Saya berani usul saat rapat. Saya juga pernah disuruh memimpin rapat saat ada kegiatan di dusun maupun desa. Bahkan, oleh pak lurah saya diikutkan dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes),” tutur ibu berusia 42 tahun ini, Rabu (27/12).
Pengakuan sama dituturkan Fitri. Menurut perempuan 41 tahun asal Desa Sooko, Kec Wringinanom ini setelah mengikuti Sekoper mendapat banyak perkembangan, terlebih rasa percaya diri. Bahkan, dia dipercaya warga melakukan pendampingan warga dalam mengurus jaminan sosial.
Selain dua perempuan itu masih banyak pengakuan para perempuan telah banyak mengalami perkembangan dan percaya diri, setelah ikut Sekoper yang diselengarakan di desa-desa oleh Pemkab Gresik. Melalui Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, saat ini Pemkab Gresik sudah membuka 14 Sekoper di 10 kecamatan.
Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender, Soerati Mardiyaningsih, meski mereka hanya belajar di balai desa atau bahkan belajar di pelataran warga, namun kini mereka banyak kemajuan. Rasa percaya diri ini timbul kerena mereka sudah banyak memahami tentang materi dan kurikulum yang telah diajarkan.
”Mereka belajar banyak tentang berorganisaasi dan kepemimpinan perempuan. Pemahaman program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Pemahaman tentang pengembangan ekonomi dan kemandirian perempuan, pemahaman tentang pemenuhan hak reproduksi perempuan,” ujar Soerati Mardiyaningsih.
Sementara, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kab Gresik, Adi Yumanto mengatakan, Sekoper ini dibuka pada tahun 2013 di Kec Wringinanom. Ada empat Sekoper di empat desa di wilayah ujung selatan Gresik ini. Masing-masing Sekoper Desa Kesambenkulon, Mondoluku, Sooko dan Sumbergede. Dan saat ini program Sekoper direplikasi pada 10 desa di enam kecamatan. Total hingga kini sudah ada 1.255 perempuan yang berhasil ikut Sekoper.
Dikatakan Adi Yumanto, dari pelaksanaan Sekoper oleh Pemkab Gresik merupakan inovasi daerah menuju 3 Ends yaitu, akhiri kekerasan perempuan dan anak, akhiri perdagangan orang dan akhiri kesenjangan ekonomi perempuan. [eri]

Tags: