Berkonsep Hybrid, MEL-BIKE Padukan Sepeda Mekanik dan Elektrik

Proses uji coba tes sistem MEL-BIKE sebelum dipasang ke sepeda listrik oleh tim.

Rancangan Tiga Mahasiswa ITS di PKM Karsa Cipta
Surabaya, Bhirawa
Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang sepeda listrik ramah lingkungan. Kreasi tim yang beranggotakan Muhammad Rizqi Mubarok, Misbachul Falach dan Pramitha Yuniar ini diharapkan mampu dikembangkan hingga menjadi salah satu alternative kendaraan masa depan.
Sebab, dikatakan ketua tim, Muhammad Rizqi Mubarok, kebutuhan masyarakat akan kendaraan semakin meningkat.
Hal tersebut tentunya akan berdampak pada kebutuhan bahan bakar yang tidak diimbangi dengan ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin menipis. Alhasil, rancangan sepeda listrik yang dinamakan Mecha-Electric Bike (MEL-BIKE) ini pun lolos dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-32 di Bali mendatang.
“Kami merancang sepeda ramah lingkungan ini dengan konsep hybrid yang dapat dijalankan dengan dua sistem. Yaitu gabungan sepeda mekanik (kayuh) dan elektrik (motor) lewat perantara switching (saling berganti),”ungkap mahasiswa Departemen Fisika ITS angkatan 2016 ini.
Tidak hanya sebagai sepeda listrik yang dapat dikayuh, Barok sapaan akrabnya, menambahkan jika hasil kayuhan sepeda dapat menjadi pengisi daya baterai sepeda inovatif ini.
“Ketika pengendara letih mereka bisa mengganti fitur motor listrik dengan cara di switch agar dapat digunakan seperti motor pada umumnya,”urainya.
Dibandingkan sepeda listrik MIGO, Barok mengaku jika MEL-BIKE milik tim nya tersebut memiliki kelebihan tersendiri. Yaitu, energi daur ulang yang dapat dimanfaatkan.
“Kapasistas sepeda ini bisa memberikan tumpangan hingga 60 kilogram dan bergerak dengan kecepatan 30 kilometer per jam,”jelas mahasiswa asal Gresik ini.
Anggota lain, Misbachul Falach menambahkan pengisian baterai sepeda membutuhkan waktu kurang lebih 37 jam. Baterai motor MEL-BIKE juga dapat diisi melalui port charger ke stop kontak. Di samping itu sepeda listrik tersebut juga dilengkapi dengan USB charger.
“Sehingga ketika berkendara dapat mengisi handphone dengan mudah,”kata dia.
Terkait prototypenya sendiri, pihaknya telah masuk ke tahap pembuatan cover guna menutupi komponen listrik yang ada.
Perancangan sepeda listrik MEL-BIKE sendiri, rupanya juga terinspirasi dari kondisi polusi di Indonesia. Khususnya Jakarta yang saat ini dinobatkan sebagai salah satu kota dengan polusi udara terparah di dunia. Pihaknya berharap, melihat kondisi tersebut pemerintah dan masyarakat harus mempunyai kesadaran yang tinggi. Sehingga, kejadian di Jakarta tidak meluas di wilayah Indonesia lainnya. [ina]

Tags: