Berkonsep Nomadic, Mahasiswa UC Buat Meja Kerja Portable

Karya Mahasiswa semester V Program Studi Interior Architecture Universitas Ciputra (UC) membuat Meja Kerja Portable yang mudah diangkut kemana-mana.

Surabaya, Bhirawa
Nomadic Furniture jadi tema yang diusung dalam projek mahasiswa semester V Program Studi Interior Architecture Universitas Ciputra (UC). Mempunyai desain unik, tiga mahasiswa yang beranggotakan Michael Suwono, Ignasius Reynard Tendra dan Muhammad Fahmi Aziz ini membuat inovasi meja kerja portabel yang mudah diangkut kemana – mana. Inovasi ini diberi nama codesk.
Hasil karya itu pun dipamerkan pada Event Decoration & Interior Expo (Decorintex) ke 8 tahun 2022 di Exhibition Hall Grand City Surabaya, beberapa waktu lalu. Meski masih dalam bentuk prototipe, namun hak produksi co-desk itu langsung diboyong oleh perusahaan furniture terkemuka di Jatim untuk diproduksi masal.
Ketua Kelompok Pembuat Codesk, Ignasius Reynard Tendra mengungkapkan, ide tersebut bermula dari tugas kuliahnya yang dituntut untuk membuat produk furniture maupun desain interior yang memiliki nilai jual.
“Selain itu melalui karya ini kami ingin mewujudkan jika tempat bekerja itu tidak terfokus hanya di dalam ruangan saja. Namun itu dapat dilakukan dimana pun, termasuk di outdoor dan meja ini sangat tepat karena dapat dilipat hingga menyerupai tas koper yang bisa dijinjing kemanapun,” ujar Ignasius Reynand, Selasa (4/10).
Ignasius menambahkan, dalam proses pembuatan meja berukuran 2 kali 2 lengkap dengan dua kursi lipat dan hanya seberat 7 kilogram itu, hanya membutuhkan waktu satu bulan pengerjaan. Untuk proses desainnya sekitar dua mingguan. Revisi dan lainnya total pengerjaannya kurang lebih satu bulan. Dalam pengerjaannya, timnya menemui sejumlah kesulitan, diantaranya pembentukan konsep hingga komunikasi dengan tukang.
“Pertama kesalahan komunikasi dengan tukang. Jadi kita harus improvisasi sendiri pada hari H untuk membuat desain ini biar sama. Mulai dari awal pembentukan konsep ini kebanyakan masih banyak yang salah. Jadi, dari awal banyak sambungan tidak diperlukan, banyak revisi lagi,” bebernya.
Inovasi meja coworking space tersebut, lanjut Michael, memiliki berat 7 kilogram. Sedangkan meja tersebut mampu menopang beban benda yang ada diatasnya hingga 30 kilogram. Total berat sekitar 7 kilogram. Soalnya bahannya pakai kayu palet, jadi agak ringan. Kalau kursi, mungkin 10 kilogram, kalau meja bisa menampung 20 kiloan, masih aman.
Sementara itu, Dosen Interior Universitas Ciputra, Tri Novianto Puji Utomo mengungkapkan, produk yang dihasilkan mahasiswa tersebut merupakan hasil mata kuliah satu semester V. Selain itu pihaknya sengaja mengangkat tema nomadic furniture untuk mempermudahkan memunculkan ide-ide kreatif mahasiswa.
“Nomadic furniture ini artinya kan gampang dipindah-pindah. Nah itu yang saya terapkan sebagai kasus di mata kuliah ini kami sediakan kayu palet secara gratis kepada mereka tapi dengan lima jenis yang berbeda dan membebaskan mereka untuk berkreasi,” jelasnya.
Diakuinya meski hak produksi codesk telah diboyong oleh pabrikasi untuk diproduksi massal namun masih adanya perbaikan-perbaikan sedikit. Seperti memilih bahan yang lebih ringan hingga mendaftarkan hak kekayaan intelektual.
“Menurut saya ini yang paling mudah diimplementasikan dan sangat sesuai dengan temanya. Temanya kan nomadic ya, Bahkan nanti ketika diproduksi industri, industri minta bisa dipakai untuk kegiatan outdoor. Evaluasinya lebih diringankan lagi, tidak harus menggunakan material yang semuanya berbahan kayu,” tandasnya. [ina.fen]

Tags: