Berkostum Bung Tomo, Bawa Program Rp 200 Juta, Puluhan RT Panggil Nawardi Wali Kota

Ketua Forum RT-RW se-Surabaya, Ahmad Nawardi hadiri undangan Gebyar Seni Campur Sari Harum Budhoyo, Sabtu (21/12) malam. [Gegeh Bagus Setiadi]

Surabaya, Bhirawa
“Wayahe wayahe wayahe, Cak Nawardi Wali Kotae. Wayahe wayahe wayahe, kampung rukun makmur wargae,” begitulah yel-yel puluhan Ketua RT yang ada di RW 05 Kalikepiting, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Sabtu (21/12/2019) malam.
Yel yel itu ditujukan kepada Ketua Forum RT-RW se-Surabaya, Ahmad Nawardi saat menghadiri undangan Gebyar Seni Campur Sari Harum Budhoyo. Cak Nawardi sapaan akrabnya ini datang dengan mengenakan kostum ala Bung Tomo.
“Saya sangat setuju dengan Programnya Cak Nawardi yaitu Rp200 juta per RT. Program beliau sangat bagus demi pembangunan kampung yang ada di Surabaya, khususnya di RW 05,” kata Suwarno Ketua RW 05 Kalikepiting.
Suwarno menegaskan bahwa Cak Nawardi yang juga Anggota DPD RI periode 2019-2024 ini cocok menjadi Wali Kota Surabaya melanjutkan kepemimpinan Tri Rismaharini.
“Akan saya dukung kalau memang beliau punya gagasan membangun kampung. Apalagi di RW 05 Kalikepiting ada 20 RT ya,” terangnya.
Sementara, Nawardi dalam sambutannya mengatakan pernah menjadi Ketua RT selama dua kali di Bulak Banteng, begitu juga Ketua RW. Maksud kehadirannya pun dimanfaatkan untuk meminta doa restu kepada puluhan RT ini.
“Saya juga minta doa restu, Insya Allah saya mencalonkan diri menjadi Wali Kota Surabaya,” katanya.
Nawardi mengungkapkan kenapa dirinya mencalonkan Wali Kota Surabaya dalam Pilwali 2020 mendatang. Hal ini dikarenakan telah mendapatkan izin dari pihak keluarganya. “Kenapa saya mencalonkan diri, karena saya sudah membuka dengan keluarga dan sudah diizinkan,” jelasnya.
Tekad Nawardi dalam menduduki kursi nomor satu di Kota Pahlawan pun memiliki tujuan, yakni ingin mensejahterahkan warga. Dimana, beberapa hal yang perlu diperjuangkan bersama melalui RT.
“Tugas sebagai Ketua RT itu sangatlah berat. Setiap warganya susah laporannya ke RT. Kalau ada warga sakit laporannya ke RT. Saya memberanikan diri mencalonkan Wali Kota karena tahu betul gimana rasanya menjadi Ketua di kampungnya,” jelasnya.
Oleh karenya, pihaknya berharap seluruh RT perlu bersatu untuk mensukseskan program 1 RT Rp200 juta pertahun. “Kenapa, karena kita tahu pembangunan di RT itu selama ini gotong royong, urunan sendiri, buang sampah itu saja harus urunan,” tambah Nawardi.
Keinginan Nawardi tidak cukup hanya membangun kampung-kampung. Ada beberapa yang perlu digarap Pemerintah Kota kedepan. Salah satunya yakni meyediakan dokter spesialis di setiap Puskesmas.
“Selama ini Puskesmas hanya menjadi tempat mendapatkan surat rujukan, bukan tempat berobat. Ayo kita hidupkan Puskesmas dengan adanya dokter spesialis. Inilah yang harus diperjuangkan, karena betapa susahnya kalau sakit,” paparnya.
Nawardi juga mengajak warga Surabaya untuk mengambil spirit Bung Tomo. Dimana, pahlawan Surabaya ini telah memperjuangkan bebas dari penjajahan.
“Dan kedepan, kita harus menjadi Bung Tomo, bukan cak nawardi saja tapi semua warga. Kita isi perjuangan Bung Tomo dengan pembangunan, baik mental, spiritual, jasmani dan rohani. Ayo kita ambil spiritnya,” ajak Nawardi. [geh]

Tags: