Berlakukan USBN untuk Semua Mapel

Pelaksanaan UNBK di salah satu SMA.

Bentuk Tim MGMP Buat 75 Persen Soal

Dindik Jatim, Bhirawa
Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) memasuki tahun kedua. Berbeda dengan tahun pertama, USBN hanya untuk mapel diluar Ujian Nasional (UN). Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud) akan memberlakukan USBN untuk semua mapel.
Kasie Kurikulum Dindik Jatim Eka Ananda menuturkan, pelaksanaan USBN untuk semua mapel telah disosialisasikan Kemendikbud dalam Rakor UN dan USBN kemarin, Senin (11/12). Dengan demikian, provinsi akan segera melanjutkan sosialisasi dan membentuk tim pembuatan soal.
“Besok (Rabu) akan kita sosialisasikan dulu dan kita siapkan timnya. Satu mapel kira-kira dibutuhkan lima guru pilihan dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran),” tutur Eka.
Dengan diberlakukannya USBN seluruh mapel, sedikitnya aka nada 17 mapel yang akan diujikan di tingkat SMA. Perakitan tetap menggunakan metode seperti tahun ini. Yakni dengan komposisi 75 persen dari provinsi dan 25 persen dari pusat.
“Perakitan soal dari pusat dan MGMP tetap dilakukan di provinsi,” kata Eka. Saat ini, lanjut dia, kisi-kisi USBN telah dipublikasikan Kemendikbud. Sementara standar operasional prosedur masih dalam tahap pembuatan oleh pusat. “USBN sesungguhnya menjadi kewenangan sekolah. Karena itu penilaiannya provinsi tidak ikut campur. Dikembalikan ke sekolah masing-masing sebagai penentu kelulusan,” terang Eka.
Disinggung terkait metode ujian, Eka belum bisa memastikan apakah akan berbasis komputer atau paper. “Tahun ini masih memakai paper. Tapi ada juga sekolah yang sudah menggunakan komputer. Tergantung masing-masing sekolah,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Pembinaan SMP Dindik Surabaya Sudarminto menambahkan, ada draf yang menyebutkan USBN untuk semua mapel di tingkat SMP. Namun, ini disertai dua opsi. Opsi pertama, soal dibuat 75 persen oleh kabupaten/kota dan sisanya dari pusat. Opsi kedua, 100 persen soal dibuat kabupaten/kota.
Bila opsi kedua diambil, maka ujian sekolah bisa saja ditiadakan. Sekolah cukup menggelar USBN menggunakan komputer baru kemudian mengikuti ujian nasional. “Dulu ada ujian sekolah, USBN, dan UNBK,” kata mantan Kepala SMAN 16 Surabaya ini.
Terkait sarana prasarana komputer, Sudarminto mengaku ada pemberian sebanyak 70 komputer untuk SMPN 53 dan 70 komputer di SMPN 54. “Keduanya tahun ini sudah memiliki siswa kelas 3. Tahun depan ikut ujian nasional berbasis komputer. Kami beri komputer lengkap dan bisa digunakan,” tandasnya.
Ketua MGMP Biologi SMA Jawa Timur Budi Santosa mengatakan, dalam waktu dekat akan ada pertemuan antara antarketua MGMP. Pertemuan itu dilakukan bukan hanya untuk persiapan UNBK. Melainkan juga untuk persiapan USBN.
Dalam pertemuan itu, akan ditentukan 10 guru dari tiap-tiap mapel. Mereka akan membuat soal USBN dan soal tryout. Baik untuk kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) maupun kurikulum 2013 (K-13).
Budi meyakini, persiapan untuk tahun ini sudah lebih baik. Soal-soal yang sudah dibuat dilakukan telaah atau evaluasi. Selanjutnya, dilakukan ujicoba dalam bentuk tryout tingkat provinsi. Baik untuk USBN maupun ujian nasional. “Ada empat kali tryout. Ini untuk latihan sehingga nilai siswa juga lebih baik,” katanya.
Menurut dia, tim MGMP sudah memiliki ribuan soal. Sehingga, bisa menjadi bank soal tersendiri. Komitmen yang diusung adalah target USBN dan UNBK jujur, integritas, dan prestasi yang membanggakan. “Kemendikbud sudah meminta kami buat soal online. Kami juga menyiapkan soal isian dengan jawaban singkat,” jelasnya. Sekretaris MGMP Ekonomi SMA Jawa Timur Rahmi Wulandari mengatakan, dalam waktu dekat ini, para guru memang akan menyusun soal-soal untuk ujian. Nantinya, semua pelajaran yang diujinasionalkan juga akan dilakukan USBN. “Antara USBN dan UNBK kisi-kisinya tetap sama,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: