Berlina TBk Tambahkan Penyertaan Modal Rp 200 Miliar

Roberto Bernhardeta

Roberto Bernhardeta

Surabaya, Bhirawa
Guna menambah kekuatan produksi, perusahaan packaging PT Berlina Tbk mengajukan kredit kepada pihak perbankkan guna menambah kapasitas produksi terpasang sebesar Rp.200 miliar. Hal ini terkait naiknya permintaan dari konsumen Berlina dalam memenuhi pasar industri packaging di tanah air. Pinjaman tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk pembelian sejumlah mesin baru guna menaikkan proses produksi.
Roberto Bernhardeta, Direktur Keuangan PT Berlina Tbk, mengungkapkan jumlah mesin yang ada saat ini sudah mulai kewalahan dalam proses produksi, sehingga perlu tambahan mesin baru guna menambah kapasitas produksi.
“Mesin yang sudah masih mampu untuk memproduksi, tetapi ada kalanya mesin tersebut harus beristirahat untuk dilakukan perawatan. Sedangkan selama perawatan tersebut, produksi harus tetap jalan, maka mesin yang baru tersebut akan melakukan proses produksi,” jelas bapak dua anak tersebut di Surabaya, Kamis (19/3) kemarin.
Proses pengajuan kredit, lanjut dia, sudah melalui kesepakatan para pemegang saham. Sehingga kedepannya pendapatan Berlina diharapkan laba bersih PT Berlina Tbk dapat menembus di angka Rp.1 triliun. Sehingga seluruh lapisan karyawan, mulai dari yang paling bawah hingga tinggi dapat bekerja lebih produktif dan optimis.
“Kita harus optimis, pencapaian Rp.1 triliun bukanlah perkara yang mudah. Tetapi hal tersebut bisa dicapai oleh seluruh lapisan dari karyawan Berlina yang selama ini telah bekerja maksimal dan setiap tahunnya harus terus ditingkatkan. Karena kita menyadari, bahwa tantangan setiap tahunnya bukan semakin mudah, tetapi semakin sulit,” ujarnya.
Sebelumnya PT Berlina Tbk (BRNA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 984,7% menjadi Rp41,33 miliar di periode yang sama tahun lalu hanya sebesar Rp3,81 miliar. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, meningkatnya penjualan neto perseroan serta adanya keuntungan dari selisih kurs di kuartal III 2014 menjadi pendorong utama terhadap melonjaknya perolehan laba perseroan.
“Penjualan neto perseroan berhasil meningkat 35,16% menjadi Rp948,50 miliar dibanding penjualan di periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp701,75 miliar. Sementara untuk beban pokok naik menjadi Rp778,26 miliar dari sebelumnya Rp573,08 miliar. Laba bruto meningkat jadi Rp170,24 miliar di kuartal III 2014 dari sebelumnya Rp128,67 miliar. Adanya keuntungan dari selisih kurs bersih sebesar Rp2,50 miliar membuat laba usaha melonjak jadi Rp106,01 miliar dibanding sebelumnya Rp35,80 miliar,” tutupnya. [wil]

Tags: