Bernilai Sejarah, Monumen Revolusi Pendidikan Diresmikan

Bupati Fadeli bersama istrinya dan Kepala Dinas Pendidikan Adi Suwito foto dengan beberapa petinggi AU di Monumen Revolusi Pendidikan berupa pesawat AS-202 Bravo. [alimun hakim]

Lamongan, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lamongan meresmikan Monumen Revolusi Pendidikan di depan Kantor Disdik,Minggu (2/20). Peresmian Monumen Revolusi Pendidikan digelar di depan Kantor Disdik ini berupa Monumen Pesawat AS-202 Bravo yang diproduksi Fahrzeugwerke Altearhein, Switzerland tahun 1980-1981, bernomor lambung Latih Mula (LM) 2020.
Dipilihnya monumen Pesawat AS-202 Bravo bukan tanpa sebab. Pesawat ini menjadi bukti sejarah dan mempunyai nilai perjuangan serta simbol pengabdian.
Menurut Marsda TNI Abdul Wahab, Aslog Kasau, saat peresmian, monumen pesawat ini bagi TNI Angkatan Udara (AU) merupakan salah satu terobosan dan langkah strategis sebagai upaya memelihara dan melestarikan nilai – nilai sejarah perjuangan dari Alutsista TNI AU. Pesawat AS-202 Bravo yang mengantarkan keberhasilan TNI AU dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya kepada bangsa dan Negara.
Marsda Abdul menjelaskan, sejarah pesawat AS-202/18 A Bravo di Indonesia dimulai tahun 1981. Pesawat yang masih aktif ini didatangkan sebagai realisasi dari program pembangunan kekuatan TNI AU sesuai dengan rencana strategis Pertahanan Keamanan (Hankam) 1979-1983 bidang matra udara, untuk menggantikan pesawat T-34 A Mentor sebagai pesawat latih TNI AU.
Marsda Abdul berharap, berdirinya Monumen Revolusi Pendidikan yang menjadi bukti sejarah dan simbol pengabdian pesawat AS 202 Bravo terhadap TNI AU dan Bangsa Indonesia, bisa menjadi wahana pembelajaran bagi generasi penerus.
“Akhirnya dapat meningkatkan minat dan kecintaan anak – anak Lamongan) terhadap dunia dirgantara, serta TNI Angkatan Udara,” kata Marsda Abdul yang hadir bersama sembilan jenderal TNI AU.
Para petinggi AU yang ikut melaunching bersama Bupati Lamongan, Fadeli, yakni, Marsda TNI Kukuh Sudibyanto, Aslog Panglima TNI, Marsma TNI Tri Suryono, Waaslog Kasau, Marsma TNI Bambang Tengki, Kadiskomlekau, Marsma TNI Umar Rudianto, Kadisdikau, Marsma TNI Nailul Humam, Ketum Inkopau, Marsma TNI Wisnu Dewantoko, Kadisaeroau, dan Kolonel Pnb M. Somin, Komandan Pangkalan TNI AU Muljono.
Tak hanya itu, 11 petinggi AU yang hadir dalam peresmian ini merupakan putra daerah Kabupaten Lamongan. Mereka adalah Marsma TNI Hento Budi Sarjono, Kadisadaau, Marsma TNI Mohammad Syafii, Aspers Kas Kogabwilhan I, dan Marsma TNI Abdul Sukur, Han.
Sementara itu, Bupati Fadeli mengatakan, peresmian Monumen Revolusi Pendidikan ini bakal menjadi ikon baru dari pendidikan di Kabupaten Lamongan. ”Kami diberikan pesawat supaya cepat, semoga Lamongan terus meningkatkan pendidikannya yang semakin terbang tinggi prestasinya, dan merupakan cita – cita anak – anak Lamongan,” kata Bupati Fadeli.
Bupati Fadeli berharap, peresmian Monumen Revolusi Pendidikan ini akan membuat anak – anak Lamongan bisa semakin termotivasi untuk menjadi pemimpin. ”Seperti ada tiga Jenderal TNI AU asli putra Lamongan. Kunjungan beliau ini untuk memberikan motivasi kepada anak didik lebih semangat dalam belajar, bercita – cita yang tinggi untuk mewujudkan impiannya,” tutur Fadeli.
Di kesempatan yang sama, Kepala Disdik Lamongan, Adi Suwito mengaku, sengaja memilih tanggal peresmian Monumen Revolusi Pendidikan ini ditetapkan pada tanggal 02/02/2020 sebagai tonggak sejarah revolusi pendidikan. ”Dalam mencapai merdeka belajar berbasis pembelajaran digital Kabupaten Lamongan,” ucap Adi.
Adi menegaskan, Monumen Revolusi Pendidikan berupa pesawat LM 2020 Bravo TNI AU yang merupakan hibah pesawat dari TNI AU memiliki filosofi yang mendalam. ”Dalam Filosofi barang siapa yang ingin jadi Kasau dan Aslog Kasau harus menerbangkan pesawat AS 202, dan ditempatkan di Disdik Kabupaten Lamongan agar para siswa anak – anak Lamongan begitu melihat pesawat tersentuh hatinya untuk bangkit menjadi Pemimpin Bangsa dan menjadi TNI AU,” katanya. [aha]

Tags: