Berpengalaman Tangani Korupsi

Yeni Puspita

Yeni Puspita
Menangani kasus korupsi menjadi suatu tantangan bagi Kajari Kota Probolinggo, Yeni Puspita. Sebab yang dihadapinya atau tersangka korupsi terdiri dari beberapa kalangan mulai pengusaha, pejabat hingga kepala daerah.
Perempuan berkacamat itu memiliki pengalaman untuk menjerat para koruptor terutama saat bertugas sebagai Kajari Pesisir Selatan, Sumatera Barat selama 3 tahun. Paling lama, dirinya menjabat sebagai Kasi Penuntutan Pidsus di Kejati Bengkulu. Yaitu, selama 8 tahun mulai tahun 2004 sampai 2012.
Selama itu, dirinya bergelut dalam menangani perkara korupsi. Mulai dari perkara korupsi mantan bupati, gubernur Bengkulu, sampai 30 anggota dewan yang terjerat korupsi. “Ada sekitar 35 perkara korupsi yang pernah saya tangani selama jadi kasi penuntutan Pidsus Kejati,” ungkap alumi S-1 Fakultas Hukum Universitas Prof dr Hazairin, Bengkulu dan S-2 Universitas 17 Agustus Jakarta tersebut.
Bagi perempuan kelahiran 27 November 1971, menangani perkara korupsi memiliki nilai dan tantangan yang lebih. Dari itu juga, dirinya dengan awak media seperti teman dan saudara. “Bagi saya, media itu mendukung dalam penegakan hukum. Informasikan dengan benar dan publikasikan kinerja juga,” tuturnya.
Saat ditanya prioritas kinerja di Kejari Kota Probolinggo terkait tindak pidana korupsi? Yeni yang baru saja menjabat sebagai Kajari Kota Probolinggo mengatakan, untuk saat ini tetap kedepankan upaya prefentif dengan sosialisasi pencegahan ke pemerintahan dan instansi di luar serta bantuan hukum gratis. “Kami membuka diri. Jika kalian bingung, silakan minta pertimbangan hukum. Seandainya prefentif sudah dilakukan, tapi masih saja melanggar, maka selanjutnya penindakan,” tegas Yeni yang hobi bermain musik itu.
Pada kesempatan itu ia juga mengatakan menjadi perempuan yang berkarir itu harus superpower karena ada dua tanggung jawab yang diembannya. Dalam keluarga dan tugas. Namun, dirinya tetap berupaya profesional dalam melaksanakan tugas.
“Tugas jauh tidak menjadi halangan bagi saya karena sekarang teknologi sudah canggih. Waktu luang, manfaatkan teknologi untuk pantau dan komunikasi dengan keluarga,” tambahnya. [wap]

Rate this article!
Tags: