Berprospek Cerah Meski Ditanam di Lahan Belerang

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dengan didampingi Sekretaris Dinas Pertanian, M Farid, saat meninjau hasil tanaman varietas padi MSP, di Desa Curah Kalak, Kecamatan Jangkar. [sawawi]

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dengan didampingi Sekretaris Dinas Pertanian, M Farid, saat meninjau hasil tanaman varietas padi MSP, di Desa Curah Kalak, Kecamatan Jangkar. [sawawi]

Bupati Ajak Petani Tanam Varietas Padi MSP-14
Situbondo, Bhirawa
Pertumbuhan dan perkembangan usaha intensifikasi tanaman dibidang pertanian di Kabupaten Situbondo terus memanfaatkan teknologi modern dengan harapan bisa meraih hasil panen yang maksimal.
Salah satu yang kini digarap serius Pemkab Situbondo melalui Dinas Pertanian (Distan) adalah peralihan bibit padi bersertipikasi ke bibit jenis MSP (Mari Sejahterakan Petani) hasil penemuan Prof. Surono Danu, ahli tanaman dari IPB Bandung.
Program ini mulai direalisasikan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dengan mengajak petani untuk menanam jenis bibit MSP-14 di seluruh lahan pertanian Kabupaten Situbondo.
Dadang Wigiarto, melalui Sekretaris Dinas Pertanian, M. Farid, mengatakan, keseriusan Situbondo untuk mewujudkan produktifitas beras tidak main main. Terbukti, Pemkab Situbondo membuat dua pusat uji coba tanaman benih padi MSP, di Desa Curah Kalak, Kecamatan Jangkar dan Desa Mlandingan dengan hasil yang menggembirakan. “Bupati bersama Dinas Pertanian kemarin melakukan survey di Desa Curah Kalak. Hasilnya sangat bagus, meski bibit MSP-14 ditanam dilahan yang mengandung belerang,” aku M. Farid, kemarin (1/12).
Menurut Farid, dua lokasi pusat uji coba di Desa Curah Kalak dan Desa Mlandingan tidak luas namun hanya sebidang lahan sawah biasa. Dengan ditanami benih padi jenis MSP-14, kata Farid, ternyata bisa memberikan hasil yang baik dan tumbuh dengan subur. Padahal, katanya, tanah di Desa Curah Kalak sangat identik dengan pencemaran belerang, yang notabene hasilnya tidak pernah optimal.
“Hamparan hasil tanaman benih padi MSP menunjukkan trend yang bagus. Kedepan akan kami gali terus sesuai dengan keinginan Bupati Situbondo sehingga upaya peningkatan poduktifitas beras bisa tumbuh dengan maksimal,” harap Farid.
Farid menandaskan, setelah diteliti secara mendalam prospek benih jenis MSP 14 ini sangat cocok untuk dikembangkan petani di Situbondo. Dengan demikian, ujar Farid, upaya Pemkab Situbondo dalam mensejahterakan kalangan petani akan cepat tercapai.
“Dengan beralih tanam ke benih MSP 14 ini selain memiliki prospek cerah, nanti petani tidak hanya menggantungkan kepada bibit yang bersertifikasi semata,” ungkap Farid.
Lebih jauh Farid menambahkan, pola pengalihan tanaman benih ini akan sukses bila ada tambahan usaha pemuliaan tanaman dengan memakai bibit baru (MSP 14) tersebut. Apalagi, sambung Farid, komoditas benih yang dikenal ramah lingkungan itu dikelola dan dikembangkan petani dengan tehnologi modern akan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan bibit bersertifikasi.
“Biasanya 1 hektar hasilnya kurang dari 6 ton GKG (gabah kering giling). Kalau jenis MSP ini meski ditanam dilahan belerang bisa tumbuh dengan normal,” pungkas Farid. [awi]

Tags: