Bersahabat dengan Matematika, Sukses Juarai Kompetisi International

Azzam Habiburrahman Nabil Al Jauziyah

Azzam Habiburrahman Nabil Al Jauziyah
Kesan membosankan dan sulit untuk mapel matematika, tak berlaku bagi siswa SD Muhammadiyah 15 Surabaya, Azzam Habiburrahman Nabil Al Jauziyah. Siswa kelas empat SD tersebut, membuktikan bahwa dengan matenatika, ia bisa berprestasi diajang kompetisi International. Bocah yang akrab dipanggil Azzam ini, sukses meraih silver medali pada kejuaraan Internation Mathematic Wizard Challenge 2018 (IMWC 2018) beberapa hari yang lalu. Azzam menceritakan jika awal ia mengikuti kompetisi IMWC 2018 adalah hasil perjanjian dirinya dengan seorang ustadz yang juga mengajar di SD 15 Surabaya.
“Saya membuat perjanjian dengan ustad, jika saya bisa memenangkan kompetisi matematika nalaria (KMNR) pada tingkat nasional, saya akan diikutkan di tingkat international. Saya terpacu dengan itu. Meskipun hanya bisa mempersembahkan medali Merit pada KMNR 2018” ungkapnya. Setelah itu, lanjut dia, lolos KMNR ia mendapat satu tiket untuk mengikuti ajang kompetisi International. Tak tanggung-tanggung peserta mengikuti kompetisi IMWC 2018 adalah, Filiphina, Thailand, China dan masih banyak lagi.
Bagi siswa berumur 10 tahun ini, kata “membosankan dan sulit” untuk matematika tak tersemat dalam benaknya sedikit pun. Bahkan, ia merasa matematika menjadi sebuah ilmu yang seru untuk dipelajari. Selain itu, mengotak-atik angka juga menjadi tantangan nya dalam mempelajari atau mengerjakan soal-soal matematika.
“Senang dan seru aja sih nempelajari matematika. Permainan rumusnya, otak-atik angkanya, terus bermain logika, dan bisa kerjasama (diskusi, red) dengan teman sih itu yang aku suka” paparnya.
Meskipun menyukai pelajaran matematika, Azzam mengakui jika ia masih mengalami kesulitan dalam hal ketelitian. Perolehan silver medali pada IMWC 2018 di sebutnya tidak lepas dari kurang telitinya ia mengerjakan soal-soal olimpiade matematika.
“Target awalnya sebenarnya emas sih. Tapi Alhamdulillah dapat perak juga. Ya mungkin karena kurang teliti dan harus giat belajar lagi biar dapat emas” ujar siswa kelahiran Surabaya 9 November 2007 ini.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini berharap, dengan prestasi matematika yang saat ini telah mampu ia raih tersebut dapat menjadi pengalaman berharga untuk memperbaiki kemampuannya dalam bidang matematika. Salah satunya adalah harus lebih teliti lagi. Selain itu, siswa yang bercita-cita menjadi seorang Presiden ini juga mengatakan akan memberikan prestasi yang sebanyak-banyak nya kepada kedua orang tuanya.
“Saya menyukai matematika, karena saya ingin berprestasi pada bidang matematika. Kalau semakin banyak prestasi kan bisa membanggakan orangtua juga. Orangtua berpesan kalau saya harus belajar yang rajin dan nggak boleh nakal” pungkasnya. [ina]

Tags: