Bersama Cegah Stunting

Arumi Bachsin

Arumi Bachsin
Stunting masih menjadi salah satu masalah yang harus dituntaskan di Jatim. Peduli akan masalah ini, Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak, mengajak semua pihak untuk ikut bersama-sama mencegah stunting atau kekurangan gizi kronis pada balita.
Istri Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak itu berharap agar angka stunting di Jatim bisa segera turun, mengingat pemerintah saat ini tengah mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045. “Tujuannya agar generasi penerus Indonesia tidak mengalami masalah seputar potensi sumber daya manusia dan tingkat kesehatan,” ujar Arumi, saat menjadi pembicara dalam Podcast Serasa : Jatim Cegah Stunting, yang diselenggarakan di Studio MPC BKKBN Jatim.
Lebih lanjut, Arumi mengatakan, data World Bank menjelaskan, 54 persen dari usia angkatan kerja saat ini mengalami stunting di masa bayinya. “Artinya, sebanyak 54 persen angkatan kerja saat ini adalah penyintas stunting. Ini yang membuat stunting menjadi perhatian serius pemerintah,” ungkapnya.
Menurutnya, prevalensi stunting adalah masalah perkembangan yang krusial untuk segera dientaskan. Pasalnya, kekurangan gizi kronis pada balita diperkirakan akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045. Apalagi masalah stunting bukan hanya mempengaruhi tumbuh kembang di masa balita saja, tetapi juga saat menginjak dewasa.
Melihat persoalan itu, selaku Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Arumi menekankan bahwa PKK memiliki peran yang sangat signifikan dalam upaya menurunkan stunting. “Di Jatim ini, banyak sekali desa dan kelurahan yang jumlahnya mencapai 8.501. Masing-masing punya kelompok PKK yang diurus 10-15 orang. Nah ini akan sangat membantu kita untuk menurunkan prevalensi stunting di Jatim,” ungkap Arumi.
Selain itu, sebagai upaya menurunkan angka stunting, TP PKK Prov. Jatim terus berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jatim. Dari kerja sama itu, muncul beberapa program yang ditargetkan untuk para ibu dan ayah, serta calon orang tua.
Bentuk kolaborasi tersebut diwujudkan melalui pemberian edukasi bagi orang tua yang memiliki balita. Sebagian besar balita terkena stunting disebabkan minimnya pengetahuan ibu dan ayah dalam merawat balita nya.
“Salah satu akar masalah ini adalah ketidaktahuan orang tua. Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Mereka selalu memberi makan, tetapi tidak semua orang tua menerima paparan soal apa itu gizi yang seimbang. Ada juga anak-anak yang diasuh oleh nenek kakek mereka, yang hanya memberi makanan yang diinginkan cucunya karena tidak tega,” tandasnya. [tam]

Rate this article!
Bersama Cegah Stunting,5 / 5 ( 1votes )
Tags: