Bersama Kiai Sepuh, Gus Ipul Doakan Jatim Damai

Gus Ipul saat menghadiri doa bersama agar Jatim aman di Pondok Pesantren Al Yasini, Areng-Areng Pasuruan.

Pasuruan, Bhirawa
Calon Gubernur Jatim nomor urut dua, Drs H Saifullah Yusuf (Gus Ipul), bersilaturrahmi dengan sejumlah kiai kharismatik Jatim di Pasuruan, Senin (14/5). Berlangsung di Pondok Pesantren Al Yasini, Areng-Areng Pasuruan, Gus Ipul mengajak ulama dan kiai serta masyarakat berdoa bersama agar Jatim aman.
Pengasuh pondok pesantren Sidogiri, KH Nawawi Abdul Jalil, memimpin jalannya prosesi doa bertajuk ‘Istighotsah Kubro dan Doa Bersama Mengetuk Pintu Langit’ ini. Selain Kiai Nawawi, hadir pula KH Fuad Hasan (Ponpes Sidogiri), KH Muzakki Birrul Alim (Rais Syuriah PCNU Pasuruan), hingga KH Idris Hamid (Ponpes Salafiyah Pasuruan).
Selain itu, hadir pula KH Kaffabi Mahrus (Ponpes Lirboyo Kediri), KH Anwar Iskandar (Ponpes Al Amin Kediri) serta KH Mujib Imron (Ponpes Alyasini Pasuruan) yang juga menjadi tuan rumah acara ini. Ribuan jemaah yang berasal dari pelosok Pasuran juga terlihat memenuhi aula tempat acara ini diselenggarakan.
Pada sambutannya, Gus Ipul mengajak para jemaah pengajian ini berdoa bersama demi keamanan Jawa Timur. “Kita sedang ada musibah. Baru-baru saja ada teror di Surabaya. Kemudian telah ada beberapa kejadian serupa di luar Surabaya,” kata Gus Ipul mengawali penjelasannya.
“Melalui agenda seperti ini, mudah-mudahan ada pertolongan Allah. Cobaan ini semoga segera selesai dan Jawa Timur kembali aman,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Gus Ipul menyebut, untuk mengatasi terorisme yang berakar pada paham radikalisme harus mengutamakan pola pencegahan. Di antaranya, dengan memberikan pemahaman secara utuh soal agama.
Hal inilah yang biasa dilakukan ulama dan kiai melaui pesantren hingga madrasah diniyah (madin). “Melalui madin, bukan sekadar mendapatkan agama di luar sekolah. Bukan sekadar menambah jam agama di luar jam yang telah diberikan sekolah formal,” kata Gus Ipul.
“Madin juga bukan hanya memberikan pemahaman untuk mencintai agama, namun juga ulama hingga negara. Semua harus sinergi dan tak bisa dipisahkan,” kata salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Oleh karenanya, ketika kiai dan ulama menitipkan program penguatan pesantren dan madin, Gus Ipul lantas tak berpikir panjang. Sebab, dengan demikian, siswa akan lebih banyak waktu bersama kiai.
“Kalau santrinya kiai, nggak mungkin akan melakukan aksi teror seperti itu. Sehingga, kalau membela pesantren, Insya Allah memenangkan Indonesia,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini menambahkan.
KH Anwar Iskandar pada sambutannya mendoakan Jawa Timur agar bisa mengatasi badai teror yang saat ini menerpa lokasi di Jawa Timur.
Di antaranya, beberapa gereja di Surabaya hingga kantor kepolisian. “Semoga dalam keadaan apapun. Jawa Timur diberi damai. Kita semua ikut prihatin dalam bentuk mendoakan,” kata Gus War (sapaan Kiai Anwar).
Tak cukup dengan berdoa di lokasi acara, Gus War juga mengajak para kiai untuk mengajak santri di masing-masing pesantrennya untuk berdoa bersama. “Sesudah pulang, bersama santri dan jemaah kita di masjid dan pesantren di pengajian untuk beristighotsah bersama. Minta tolong kepada Allah, semoga Jawa Timur diberi kedamaian,” kata Gus War. [iib]

Tags: