Wabup Bojonegoro, TNI – Warga Gelar Panen Raya

Wakil Bupati Bojonegoro,Setyo Hartono panen raya padi bersama TNI dan petani setempat.

Wakil Bupati Bojonegoro,Setyo Hartono panen raya padi bersama TNI dan petani setempat.

Bojonegoro, Bhirawa
Upaya pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan akan pangan masyarakat terus digalakkan dan diupayakan dengan berbagai keterpaduan kegiatan. Sasaran produksi pangan terutama padi atau beras di tahun 2016 mendatang. Upaya tersebut diharapkan selain mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat juga dapat sebagai sarana peningkatan pendapatan masyarakat.
Panen raya padi yang diselenggarakann Selasa, (19/1) di tiga desa yakni Gedungarum, Temu, Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dilaksanakan secara serentak yang panen kali ini luasan mencapai 1.164 hektar lebih. Diantaranya luasan panen untuk di Desa Gedungarum mencapai 539 hektar, kemudian Desa Temu luasan panen mencapai 300 hektar dan kedungprimpen luasan 325 hektar.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Djupari menyampaikan, pada saat panen raya padi sawah tersebut. Dikatakannya, panen raya kali ini menunjukkan bahwa hasil padi di lahan persawahan Kecamatan Kanor memiliki potensi yang besar.
“Karena dukungan dari beberapa pihak mulai dari petani, petugas PPL, aparat TNI dan pihak ketiga yakni pabrikan yang telah turut serta mendampingi petani Bojonegoro mulai dari pembenihan, penanggulangan hama tanaman sampai dengan memasuki musim panen,” jelasnya.
Menurut Djupari, dipasaran memang banyak beredar obat dan pupuk baik kimia maupun organik namun yang utama adalah bagaimana pabrikan tersebut mau terjun langsung mendampingi petani. Mengajarkan tentang dosis dan takaran pupuk dan obat-obatan yang digunakan saat bercocok tanam. “ Dan bagaimana pengendalian hama penyakit yang menyerang tanaman padi. Dirinya berterima kasih kepada sygenta yang telah mendampingi petani diwilayah Bojonegoro,” imbuhnya.
Melalui sambutan Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono Produktiftas untuk panen hari ini mencapai 10 ton setiap hektarnya sehingga jumlah gabah yang dihasilkan sebanyak 11.640 ton lebih.
Ditambahkan Wabup, varietas padi yang ditanam di wilayahnya ada 5 varietas yakni ciherang, impari 30, impari 33, sertani dan  sogun. Kemudian dari lima varietas ini nantinya akan diuji mana yang menghasilkan produktifitas yang tinggi. “ Ucapan terimakasih, petani yang dibantu oleh TNI Kodim 0813 dan PPL yang berusaha keras untuk bisa bercocok tanam sehingga bisa panen,” ujarnya.
Keberhasilan mereka ini karena dukungan sumber daya alam yakni tanah yang masih dalam kondisi subur dan musim hujan yang tidak seperti sekarang ini . “Oleh karena kunci agar bisa berhasil bercocok tanam adalah ketersediaan air cukup, saprodi tercukupi demikian didukung dengan teknologi yang tepat guna. Yang tak kalah adalah semangat petani untuk menanam menjadi modal utama,” tutur wabup.
Untuk Bojonegoro ini wilayahnya kebanyakan adalah tadah hujan,sehingga problem utamanya adalah ketersediaan air. Beruntung masih ada sungai bengawan solo dan waduk pacal yang menyuplai kebutuhan air untuk pertanian. “ Petani Bojonegoro yang masih sangat bergantung dengan pupuk kimia. Pola pikir yang sedemikian ini, lanjut Wabup, agar diubah karena tanah kita sudah lama sakit dan rusak,” tandasnya.
Wabup mengatakan, jangan sampai saat ini panen dengan harga yang tinggi namun banyak yang dipergunakan untuk pengobatan karena jatuh sakit. Apalagi dimusim yang seperti ini sebentar hujan sebentar panas penyebaran dan perkembangbiakan nyamuk DB sangat luar biasa. “ Panen melimpah harus didukung pula dengan kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal,” pungkasnya. [bas]

Tags: