Bersama Pemkab Blitar, Disbudpar Jatim Gelar Festival Kresnayana di Candi Penataran

Tampak Bupati Blitar, Rijanto didampingi Kepala Disbudpar Jatim, Sinarta bersama Forkopimda Kabupaten Blitar saat menyerahkan Cakra kepada pemeran Krisna pada Festival Kresnayana di Kompleks Candi Penataran, Nglegok, Kabupaten Blitar, Sabtu malam (14/3) kemarin. [Hartono/Bhirawa]

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Bersama Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Blitar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi jawa Timur gelar Festival Kresnayana di Amphitheater Penataran atau Kompleks Candi Penataran, Nglegok, Kabupaten Blitar, Sabtu malam (14/3) kemarin.
Dihadiri ratusan pengunjung Amphitheater Penataran Blitar, festival Kresnayana ini merupakan pagelaran sendratari kolosal yang mengangkat kisah Sri Krisna atau Narayana kecil yang hidup berbalut kesederhanaan di Widarakandang dalam asuhan Demang Sagopa, dimana dalam pementasan Festival Kresnayana edisi ini diangkat judul ‘Wiji Dadi’.
Dalam kisah ini menceritakan awal kelahiran Narayana atau Kresna di dunia, dimana di masa kecil, Narayana adalah seorang anak yang cerdas dan memiliki ketangkasan yang luar biasa. Kemudian pada masa remaja dihabiskan dengan gurunya Resi Padmanaba.
Bahkan dalam kisah Kresnayana juga menceritakan kisah percintaan dan kesetiaan kepada seorang putri raja. Dan juga seorang tokoh pemimpin yang bisa mengayomi warganya karena mempunyai sifat kepemimpinan yang dikenal dengan Hasta Brata yang kemudian diturunkan kepada Arjuna.
Sri Kresna juga seorang politikus besar atau sutradara yang mengatur dan merencanakan strategi perang Bharata Yudha.
Bupati Blitar, Rijanto dalam sambutanya berharap Festival Kresnayana yang dikemas dalam pagelaran sendratari bisa menjadi ikon seni budaya Kabupaten Blitar dan Jawa Timur.
“Harapan ke depan nanti Jawa Timur mempunyai sendratari Kresnayana yang ceritanya ada pada relief Candi Penataran, kedepan Disbudpar Jawa Timur juga bisa menggelar Festival Kresnayana setiap bulan seperti di Prambanan,” kata Bupati Blitar, Rijanto.
Selain itu dikatakan Bupati Rijanto, Kabupaten Blitar memiliki kekayaan seni budaya yang sangat luar biasa, dimana melalui Festival Kresnayana yang bekerjasama dengan Disbudpar Provinsi Jawa Timur ini budaya leluhur dan kesenian lokal dapat dilestarikan dan berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Blitar.
“Saya juga sangat bangga dengan kegiatan ini, karena 70 persen pemeran di Pagelaran Sendratari Kresnayana ini adalah pelajar dari SMAN Talun Kabupaten Blitar yang masih pelajar,” ujarnya.
Kepala Disbudpar Jawa Timur, Sinarta di kesempatan ini menyampaikan Festival Kresnayana ini merupakan upaya dari Pemprov Jatim dalam membranding wisata sejarah di Jawa Timur.
“Kalau di Prambanan punya Ramayana, maka kita punya Kresnayana, dimana potensi ini kita branding untuk wisata sejarah dalam mendongkrak pariwisata di Jawa Timur,” kata Sinarta.
Selain itu dikatakan Sinarta, beragam inovasi akan terus dilakukan Disbudpar Jatim, diantaranya ke depan dengan menciptakan atraksi kebudayaan di Jalur Lintas Selatan (JLS).
“Kedepan atraksi kebudayaan dan alam akan kita satukan agar menjadi daya tarik untuk membangun kepariwisataan, seperti contoh di Blitar ada Bung Karno, mengapa tidak ada insiatif untuk membedah model kepemimpinan Bung Karno di tengah-tengah globalisasi yang membutuhkan tipe kepemimpinan seperti itu,” terangnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Perbudpora Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso, menyampaikan Pemprov Jatim memberikan apresiasi tinggi kepada Kabupaten Blitar. Setelah dilaunching pada November 2019 kemarin, pada tahun ini Festival Kresnayana akan digelar tiga kali di Blitar.
“Pagelaran Festival Kresnayana ini merupakan apresiasi dari Pemprov Jatim kepada Kabupaten Blitar agar memiliki branding acara yang bisa menjadi khasnya Blitar. Pada tahun ini kita akan menggelar tiga kali Festival Kresnayana, yang pertama pada tanggal 14 Maret 2020 dengan Judul ‘Wiji Dadi’. Yang kedua pada 6 Juni dengan lakon ‘Hasta Brata Kawedar’; dan yang ketiga pada 22 Agustus mendatang dengan lakon ‘Kresno Gugah’,” kata Suhendro. [htn]

Tags: