Bersama Tiga Menteri, Gubernur Jatim Hadiri Peletakan Batu Pertama di RSNU Jombang

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri peletakan batu pertama Gedung Bedah Sentral dan Rawat Inap, RSNU Jombang, Sabtu siang (04/07). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan gedung bedah sentral dan rawat inap, Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Jombang, Sabtu (04/07). Gubernur menghadiri acara tersebut bersama 3 menteri yakni, Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes-PDTT), Abdul Halim Iskandar, dan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.

Acara ini juga dihadiri Ra’is Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftakhul Akhyar, Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, Ra’is Syuriah PCNU Jombang, KH Abdul Nashir Fattah, dan Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab.

Gubernur menyebutkan, di daerah Mataraman harus ada penguatan layanan kesehatan, karena selama ini rujukan utama berada di Rumah Sakit Daerah (RSUD) dr. Soetomo, Surabaya dan RSUD Syaiful Anwar, Malang.

“Beban rumah sakit makin hari akan makin bertambah, kalau tidak ada sentra-sentra baru. Nah sentra ini menurut saya menjadi strategis karena diikuti dengan klinik-klinik pratama yang diharapkan bisa disiapkan di berbagai titik sesuai dengan kapitasi. Pasti nanti akan dihitung kapitasi, BPJS di Jombang,” kata Gubernur usai acara.

Gubernur menambahkan, pelayanan kesehatan yang makin mendekat dengan masyarakat, maka akan meningkatkan percepatan layanan.

“Makin cepat dilayani, Insya Alloh akan makin cepat sembuh. Kira-kira posisinya seperti itu. Jadi RSNU ini, akan menjadi bagian dari upaya untuk memberikan layanan yang bisa memberikan output terutama wilayah sekitar Mataraman,” ucap Gubernur.

Selanjutnya ditambahkan, pada saat ini, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di tenaga kesehatan, terutama pada sisi tekhnologi kesehatan, percepatannya luar biasa.

“Tekhnologi kesehatan antara lain, kalau Kemenkes menunjuk, ‘telemedicine’ itu ada di Rumah Sakit dr. Soetomo. Nah menjadi penting untuk membangun koneksitas, saya tadi menyampaikan, mungkin akan ada spesialis tertentu yang menjadi andalan RSNU ini,” tambah Gubernur.

Lanjut Gubernur, jika RSNU sudah memiliki spesialisasi tertentu sebagai andalan, maka hal tersebut juga akan meng-update terkait bagaimana keilmuan maupun tekhnologinya.

“Bisa satu, melakukan ‘partnership’ dengan berbagai institusi antara lain (RSUD) dr. Soetomo. Kedua adalah memperbanyak KSO. Hari ini pengadaan Alkes itu mahal sekali, kalau harus disiapkan oleh rumah sakit.” kata Gubernur.

Oleh karenanya menurut Gubernur, kerjasama operasional akan membantu bagiamana penyiapan Alkes bisa lebih cepat, dan regulasinya ada, termasuk prosentase bagi pemilik Alkes maupun pihak rumah sakit. Masih menurut Gubernur, sangat dimungkinkan dilakukan percepatan-percepatan KSO (Kerjasama Operasional) jika ruangan-runangan di rumah sakit juga makin representatif.(rif)

Tags: