Bersatu Lawan Covid-19

Drs H Choirul Anam Djabar

Oleh:
Drs H Choirul Anam Djabar
Ketua Jam’iyah Tilawatil Quran Provinsi Jatim

Meski Kementrian Agama telah mengeluarkan Surat Edaran terkait pelaksanaan ibadah di bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri (seperti yang kami tulis terdahulu), namun tidak sedikit saudara kita umat Islam yang masih bertahan untuk melaksanakan ibadah di masjid. Akan tetapi pada saat seperti ini, bukan saatnya lagi kita berselisih, apakah harus tetap di rumah atau tetap ke masjid untuk salat berjamaah.
Tugas kita saat ini adalah bersatu melawan Covid-19 dan memahami perbedaan. Bagi mereka yang tetap ke masjid, hendaknya memahami keyakinan mereka yang mengikuti imbauan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Agama. Bagi mereka yang memilih untuk tetap di rumah dan mengikuti imbauan pemerintah, bukanlah mereka takut mati dan tak punya rasa sedih.
Mereka memilih tinggal di rumah, sebenarnya turut bersedih karena harus berpisah sementara dengan rumah Sang Kekasih sejati. Mereka turut bersedih karena harus menahan diri untuk tidak bertemu dengan sahabat-sahabat yang salih.
Bagi mereka yang memilih tetap di rumah, mengupayakan agar virus ini tidak semakin mewabah. Karena mereka peduli dengan kesehatan kita semua, bukan semata ingin menyelamatkan diri sendiri. Beginilah yang dilakukan sahabat Amr bin Ash dan rakyat Syams ketika di masa kekhalifahan Umar bin Khaththab terjadi wabah tha’un yang menewaskan sekitar 20 ribu jiwa, hampir separuh dari jumlah penduduk Syams kala itu.
Mereka yang salat di rumah itu bukan tidak tahu bahwa salat berjamaah itu lebih utama 27 derajat dari Shalat sendirian. Namun Rasulullah juga memerintahkan kita untuk berikhtiar menjauhi wabah sebisa mungkin. Makanya beliau bersabda: “Dan larilah kalian dari kusta sebagaimana kalian lari dari singa!” (HR. Bukhari no. 5707).
Sementara itu, bagi yang mengikuti imbauan pemerintah, juga tidak perlu menyalahkan kepada mereka yang tetap melaksanakan salat berjamaah di masjid. Bagi mereka, yang tetap melangkahkan kaki ke masjid, bukan semata-mata ingin melakukan ibadah dan mengikuti sunnah. Namun mereka mencoba bermunajat bersama-sama demi diangkatnya musibah. Maka dari itulah, sebagian mereka melakukan qunut nazilah saat salat berjamaah.
Cinta mereka pada masjid, sudah sangat terpatri di hati, sehingga rasanya sulit untuk dihalang-halangi. Mereka mengikuti sahabat Nabi, Abu Ubaidah Al jarrah yang tetap bertahan hingga akhirnya mati syahid di tengah wabah yang ganas menjangkit.
Semoga ujian kali ini bisa menjadikan kita bersatu dalam berperan positif mencegah dan mengatasi penyebaran virus yang ada. Karena itu, mari kita sama-sama berdoa di bulan yang agung ini. Bulan diterima segala doa dan ampunan. Mudah-mudahan wabah Covid-19 ini segera berlalu. [*]

Rate this article!
Bersatu Lawan Covid-19,5 / 5 ( 1votes )
Tags: