Hadapi LKS Nasional, Peserta Ditatar Presentasi

13-LKS-dindikPemprov Jatim, Bhirawa
Sebelum menjejakkan kaki di Palembang dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Nasional, sebanyak 52 delegasi dari Jatim kini tengah mempersiapkan diri. Mereka ditatar untuk mempresentasikan kesiapannya dihadapan Pembina dari Perguruan Tinggi (PT) dan perwakilan dunia industri.
Kepala Dindik Jatim Dr Harun MSi mengatakan, LKS  SMK merupakan wahana yang tepat dan efektif dalam menguji kualitas penyelenggaraan pendidikan. Keberhasilan masing-masing lembaga SMK di Jatim akan terukur setelah kompetensi mereka diadu dengan peserta SMK dari provinsi lain. Harun menyadari sejauh ini, hasil dari LKS SMK nasional belum seperti yang diharapkan. Karena itu, persiapan pada tahun ini terus dimatangkan.
“Kami telah menggandeng PT dan dunia industri agar ikut memberikan arahan maupun strategi. Sehingga dalam LKS kali ini, Jatim akan memperoleh hasil yang lebih baik,” tutur Harun. Di ajang yang mengedepankan inovasi dan kreativitas ini, Harun berharap mereka bisa meraih target sebagai juara umum.
Kabid Dikmenjur dan Perti Hudiyono mengakui hal serupa, menurutnya beberapa tahun terakhir delegasi LKS dari Jatim kerap kehilangan medali emas maupun medali lainnya. Namun dengan semangat yang tinggi, para peserta dari Jatim tetap bersemangat dan optimis akan menjadi yang terbaik. “Tahun kemarin kita berada di posisi ke empat, saat ini kami optimis jadi yang terbaik,” tutur dia.
Hudiyono mengatakan, sebanyak 52 siswa Jatim yang akan berlaga di tingkat nasional dengan berbagai kompetensi mulai dari komputerm tata boga hingga teknik informatika. Sebelumnya mereka sudah menang di tingkat jatim pada November 2013. “Selama lima bulan mereka sudah dibimbuing di sekolahnya. Selanjutnya akan ada bimbingan dari kami untuk semakin memnguatkan kompetensinya,”katanya.

12 Jam Ciptakan Water Heater, 15 Menit Cacah Plastik
Dengan singkat dan gamblang, Adi Permana asal SMKN 1 Blitar menerangkan karyanya dihadapan pembina dari Uiversitas Negeri Malang. Di kesempatan itu, dia sumbar akan membuat water heater dalam tempo 12 jam.
“Saat LKS Jatim dulu, saya menjadi juara I setelah menyelesaikan  water heater dengan waktu 12 jam. Sekarang di tingkat nasional saya mendapat jatah waktu 16 jam, pasti bisa,” ungkap delegasi Jatim bidang Plumbing dan Heating.
Dalam presentasinya, dia menunjukkan jaringan pipa yang bisa menghasilkan air panas dari hasil pembakaran yang gas. Selain itu, dia juga membuat jaringan pipa untuk membuang air kotor bekas cucian. “Kami optimis, sebab dulu dengan karya yang sama kakak kelas kami sukses di tingkat nasional,” yakin dia.
Selain Adi, dari SMKN 1 Blitar juga datang Rendy Triatmono. Dalam kesempatan itu, dia memamerkan hasil desain mesin pencacah biji plastik yang dapat mencacah 5 kg plastik dalaam waktu 15 menit. “Mesin ini bisa mencacah plastik dalam jumlah besar dan hasilnya tidak bisa keluar dari mesin karena kami membuat desainnya sangat rapat,”kata Rendi.
Mesin terdiri dari plat siku yang dipakai untuk rangkanya. Kemudian dinamo motor sebagai penggerak, plat tebal 1 cm yang sudah diasah untuk pisau pencacahnya serta plat setebal 2 ml serta penutup dan pengamannya.
Mesin ini bisa memproduksi satu karung plastik sekaligus atau sekitar 3 hingga 5 kg dalam satu kali proses. Cara kerjanya, satu karung plastik seperti botol atau gelas plastik langsung dimasukkan dalam bagian penutup dan dibiarkan sekitar 15 menit, maka mesin akan memutar untuk meleburkan plastik menjadi biji-biji halus. “Tidak ada cacahan plastik yang keluar dari mesin. Paling hanya debu-debu halus, dan itupun tidak banyak,”terang remaja berperawakan jangkung ini.
Hal ini berbeda dengan mesin pencacah yang ada saat ini dimana untuk mendapatkan biji plastik halus, perlu tiga kali proses. Dan itupun hasilnya tidak selembut mesin karya Rendi dan teman-temannya.
“Kalau mesin yang sudah ada sekarang butuh waktu kurang lebih satu jam untuk memproduksinya. Itu bisa terjadi karena pisaunya kurang rapat sehingga memungkinkan celah-celah untuk membuat biji plastik ini keluar ,”katanya. [tam]

Tags: