Berstatus Orange, Seluruh Sekolah Bersiap Gelar PTM

Pjs Bupati saat rapat koordinasi dengan Forkopimda untuk segera menurunkan status Zona Orange menjadi Zona Hijau, agar sekolah bisa melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). [hasan amin]

Mojokerto, Bhirawa
Angin segar datang bersamaan dengan langkah tegas Pjs Bupati Mojokerto, Himawan Estu Bagijo, yang terus menerus melakukan operasi yustisi, dengan memberikan saksi denda atau Tipiring. Dalam waktu seminggu sudah bisa menurunkan status dari Zona Merah menjadi Zona Orange, Selasa (6/10).
Langkah ini selanjutnya menuju zona hijau menjadi dambaan seluruh warga, khususnya para orang tua murid dari TK hingga SMA. Juga para guru dan Kepala Sekolah yang ada di wilayah Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Agar bisa membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah tempat anaknya menuntut ilmu.
Hal inin sesuai janji Pjs Bupati Mojokerto, Himawan Estu Bagijo, saat melakukan rapat koordinasi baik dengan unsur Forkopimda maupun bersama seluruh staf dan Camat sehari usai mendapat kepercayaan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, sebagai Pjs Bupati Mojokerto, Senin (28/9) lalu.
Dilombakan kepada lima Camat yang bersangdang Zona Merah yakni Kecamatan Mojosari, Kecamatan Bangsal, Mojoanyar, Pungging, Pacet. Bisa turun menjadi zona hijau maka, diberikan kesempatan untuk sekolah Luring, yaitu sekolah luar jaringan.
Dengan turunnya status ini yang ditindaklanjuti dengan Kadispendidikan Kabupaten Mojokerto, Zainul Arifin melakukan rapat bersama seluruh Kasek SMPN yang ada di Mojokerto, untuk bersiap siap melakukan standar protokol kesehatan dalam rangka Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Hal ini langsung disambut gembira para kepala sekolah. Salah satunya di SMPN I. Mojosari yang pada hari itu juga. Kasek, Drs Didik Mujiantoro MMpd mengundang enam pengurus komite sekolah, menggelar rapat koordinasi untuk mempersiapkan diri, mulai sarana dan prasarana pembelajaran yang sesuai dengan standar protokol kesehatan hingga surat izin dari orang tua murid, jika sewaktu waktu PTM muka dilaksanakan.
Adapun sarana yang sudah dipersiapkan di SMPN I Mojosari diantaranya, saat masuk sekolah didepan gerbang sekolah para siswa harus diukur suhu badannya dengan thermogun, kemudian cuci tangan dengan whastafel, baru boleh masuk kelas, jika suhu badannya kurang 37 derajad celsius. Jumlah siswa dalam PTM antara murid dan guru hanya sebanyak 16 siswa/ kelas dengan jarak satu meter, wajib menggunakan masker. Sedangkan dalam menyeterilkan ruang kelas, seminggu dua kali akan dilakukan penyemprotan disinfektan.
Menurut Kasek SMPN I Mojosari, Drs Didik Mujiantoro, perlu dipersiapkan jauh hari agar saatnya PTM diizinkan Dinas Pendidikan, maka sekolah sudah menyiapkan semuanya. Siswa aman dari terpaparnya virus Covid 19. Demikian juga para guru dan staf administrasi semua bisa bebas dari virus ini. Namun apabila ternyata masih ada yang tergejala, maka sekolah akan melakukan penanganan cepat dengan membawa ke Puskesmas maupun RS. [min]

Tags: