Sri Subiati
Melihat kinerjanya yang keras dan tak kenal lelah, Sri Subiati akhirnya dipercaya untuk duduk kembali sebagai anggota Komisi C DPRD Jatim. Padahal komisi yang membidangi aset dan keuangan ini memerlukan konsentrasi yang cukup tinggi, sekaligus kesabaran. Tapi bagi ibu dua putera ini, tidak menjadikan masalah. Yang ada di hatinya, apapun pekerjaannya dan di mana saja ditempatkan harus diterima dengan hati lapang dan sabar.
“Alhamdullilah pimpinan masih mempercayai saya untuk duduk kembali di Komisi C. Artinya saya tidak perlu belajar lagi. Kalau dipindah k komisi lain, pasti saya harus belajar lagi. Tapi prinsip saya, di mana saja kita ditempatkan dan apapun pekerjaannya harus diterima dengan rasa senang dan sabar. Dengan begitu semuanya menjadi anugerah,”tegas perempuan ayu berjilbab ini.
Menurutnya, selama duduk di Komisi C satu periode alias lima tahun, persoalan aset Pemprov Jatim banyak menyita pikiran dan perhatian. Maklum banyak masalah klasik yang membuat aset yang ada di beberapa wilayah di Jatim sulit dikumpulkan sebagai inventaris negara. Misalnya ada titik lahannya, tapi tidak ada sertifikatnya. Sebaliknya ada sertifikatnya, namun tak ditemukan keberadaan tanahnya. Adapula yang masih dikuasai oleh penduduk.
“Akhirnya dalam hearing bersama eksekutif diambil jalan yaitu bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Dan kami bersyukur secara bertahap aset-aset tersebut dapat terkumpul meski masih belum semua,”lanjut Anti, panggilan akrab Sri Subiati ini.
Sementara, untuk daerah pemilihannya di Dapil VII yang meliputi Kab Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Magetan dan Ngawi masalah infrastruktur masih menjadi isu tahunan. Pasalnya, anggaran yang ada belum dapat menyelesaikan masalah tersebut di kawasan itu. Padahal jika infrastruktur segera mendapat penanganan, maka otomatis disparitas antar wilayah dapat dikurangi.
“Menghadapi MEA 2015 kita harus dapat bersaing dengan negara tetangga. Karena itu, masalah infrastruktur harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Dengan infrastruktur yang baik maka dipastikan kesejahteraan masyarakat Jatim semakin meningkat karena dapat bersaing dengan hasil pertanian negara asing,”lanjut politisi asal Partai Demokrat ini. [cty]
