Bertabur Relief Alami, Berwisata Sekaligus Belajar Sejarah

Goa Selomangleng  ditetapkan sebagai situs bersejarah. Keunikan objek wisata ini yaitu di bagian luar goa terdapat berbagai relief alami yang menarik.

Goa Selomangleng ditetapkan sebagai situs bersejarah. Keunikan objek wisata ini yaitu di bagian luar goa terdapat berbagai relief alami yang menarik.

Goa Selomangleng di  Kaki Gunung Klotok
Kediri, Bhirawa
Berlibur sambil mendapatkan ilmu pengetahuan tentu sangat menyenangkan. Selain menghabiskan liburan dengan keluarga, juga belajar mengenai sejarah. Di Kediri, pilihan ini ada di wisata Selomangleng.
Bagi warga Kediri, nama Selomangleng  sangat familir.  Ini karena tempat wisata yang berada di barat sungai Kota Kediri ini sangat indah. Suasana rindang dan sejuk langsung terasa tatkala masuk ke halaman lokasi wisata. Suasana yang sangat menyenangkan untuk berkumpul keluarga.
Ke lokasi wisata ini juga bisa dijangkau dengan mudah. Pengunjung bisa memanfaatkan kendaraan pribadi, lalu melaju menuju kawasan Kediri barat ke arah Gunung Klotok. Selain itu, jika menggunakan kendaraan umum, pengunjung juga bisa memanfaatkannya dengan biaya yang terjangkau.
Berbagai suguhan pilihan wisata ada di tempat ini, mulai dari wahana wisata edukasi yaitu ada goa yang merupakan situs peninggalan sejarah, museum, maupun wisata bermain, seperti kolam renang dan aneka permainan.
Di lokasi wisata ini terdapat goa yang menjadi ikon. Goa ini disebut Goa Selomangleng, diambil dari bahasa selo yang berarti batu, sedang mangleng berarti miring, sehingga Selomangleng berarti batu yang miring dari permukaan tanah. Disebut miring karena memang letak dari Goa Selomangleng tersebut berada di Kaki Gunung Klotok.
Keunikan dari Goa Selomangleng tersebut yaitu di bagian luar goa terdapat berbagai relief alami yang menghiasi. Selain itu, di antara bongkahan batu tersebut seolah berserakan dan beberapa di antaranya terdapat batu yang dipahat. Lokasi goa itu ditetapkan sebagai situs yang bersejarah.
Sementara itu, guna melengkapi situs, di kawasan daerah tersebut juga dibangun sebuah museum yang diberi nama Museum Airlangga. Banyak benda purbakala yang disimpan di museum tersebut, seperti Arca Siva yang merupakan dewa tertinggi, Vishnu yang merupakan dewa pemelihara, Ardhanari yang merupakan lambang persatuan antara Dewa Siwa dan istrinya Parvati yang diwujudkan dengan patung setengah pria dan setengah wanita, lalu Parvati yang merupakan ibu dari Ganesha dan sejumlah arca lainnya. Semua peninggalan sejarah itu menjadi satu berada di dalam museum.
Di dalam museum, pengunjung juga bisa mendapatkan informasi lebih detil terkait dengan koleksinya. Terdapat tulisan yang memudahkan pengunjung melihat catatan koleksi ataupun bertanya langsung pada petugas.
Selain itu, pengunjung juga bisa bermain di lokasi wisata. Beragam tempat bermain disediakan seperti flying fox, kereta kelinci, komedi putar, maupun sarana olahraga renang.
Di tempat wisata ini juga kerap dijadikan sebagai lokasi pagelaran kebudayaan. Tidak jarang atraksi budaya baik yang menampilkan seniman dari lokal Kediri hingga internasional digelar di tempat ini. Lokasinya yang artistik juga sangat mendukung berbagai ajang pagelaran kebudayaan.
Kepala Disbudparpora Kota Kediri Nur Muhyar kepada Kantor Berita Antara mengatakan pemerintah selalu berupaya menambah berbagai fasilitas di lokasi wisata tersebut, terutama tempat bermain. Ia ingin menjadikan kawasan wisata ini juga ramah pada anak. “Kami sudah ajukan untuk penambahan fasilitas dan kami harapkan disetujui. Nantinya, penambahan itu untuk wahana bermain,” ujarnya belum lama ini.
Harga tiket masuk ke lokasi wisata Goa Selomangleng yang ada di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri sangat terjangkau. Harga tiket untuk orang dewasa Rp2.000 per orang, dan untuk tiket anak Rp 1.000 per orang. Sementara itu, saat akhir pekan maupun liburan hari besar harga tiketnya berubah, yaitu dewasa Rp 4.000 dan anak-anak Rp 2.000 per anak.
Sedangkan tingkat kunjungan ke lokasi wisata ini juga cukup banyak. Sampai pertengahan September 2015, jumlah pengunjung mencapai 35.687 orang dewasa dan 24.719 untuk pengunjung anak-anak.
Pemerintah pun menargetkan cukup besar pendapatan dari sektor wisata alam ini, yaitu pada 2015 sampai Rp 710 juta. Target ini naik jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 600 juta. [Ervan]

Tags: