Berusaha Menjadi lebih Baik

Choirul Anam Abd Djabar

Choirul Anam Abd Djabar

Oleh:
Drs H Choirul Anam Abd Djabar
Ketua Jam’iyah Tilawatil Quran Provinsi Jatim

Di bulan Ramadan tentu saja setiap muslim harus menjauhi berbagai macam maksiat agar puasanya tidak sia-sia, juga agar tidak mendapatkan lapar dan dahaga saja. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja”
Puasa menjadi sia-sia seperti ini disebabkan bulan Ramadan masih diisi pula dengan berbagai maksiat. Padahal dalam berpuasa seharusnya setiap orang berusaha menjaga lisannya dari ngrasani orang lain (ghibah), dari berbagai perkataan maksiat, dari perkataan dusta, perbuatan maksiat dan hal-hal yang sia-sia.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan”.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”. Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah. Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita atau dapat pula bermakna kata-kata kotor.
Oleh karena itu, ketika keluar bulan Ramadan seharusnya setiap insan menjadi lebih baik dibanding dengan bulan sebelumnya karena dia sudah ditempa di madrasah Ramadan untuk meninggalkan berbagai macam maksiat. Orang yang dulu malas-malasan salat lima waktu seharusnya menjadi sadar dan rutin mengerjakannya di luar bulan Ramadan.
Juga dalam masalah salat Jamaah bagi kaum pria, hendaklah pula dapat dirutinkan dilakukan di masjid sebagaimana rajin dilakukan ketika bulan Ramadan. Begitu pula dalam bulan Ramadan banyak wanita muslimah yang berusaha menggunakan jilbab yang menutup diri dengan sempurna, maka di luar bulan Ramadan seharusnya hal ini tetap dijaga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (rutin) walaupun sedikit”. Ibadah dan amalan ketaatan bukanlah ibarat bunga yang mekar pada waktu tertentu saja.
Jadi, ibadah salat lima waktu, salat jamaah, salat malam, gemar bersedekah dan berbusana muslimah, bukanlah jadi ibadah musiman. Namun sudah seharusnya di luar bulan Ramadan juga tetap dijaga. Para ulama seringkali mengatakan, “Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah) hanya pada bulan Ramadan saja”.
Ingatlah pula pesan dari Ka’ab, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan lantas terbetik dalam hatinya bahwa setelah lepas dari Ramadan akan berbuat maksiat pada Rabbnya, maka sungguh puasanya itu tertolak (tidak bernilai apa-apa)”. Mudah-mudahan kita senantiasa menjaga amalan baik di bulan Ramadan ini di bulan-bulan berikutnya. Amin ya rabbal alamiin.

Rate this article!
Tags: