Besok SNMPTN-SBMPTN di Surabaya Dibuka

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi NegeriSurabaya,Bhirawa
Seleksi masuk perguruan tinggi negeri seperti tahun sebelumnya terdiri atas Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Mandiri Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan seleksi mandiri Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Panitia akan segera membuka pemberkasan pendaftaran pada Kamis (22/1) secara serentak di seluruh penjuru nusantara.
“Untuk 13 PTN baru, belum bisa ikut serta dalam SNMPTN tahun ini karena masih dalam tahap pendampingan” kata Ketua SNMPTN 2015 Rochmat Wahab, Selasa (20/1).
Ia menambahkan, ketiga belas universitas negeri baru tersebut berstatus magang dalam kegiatan SNMPTN. Diharapkan tahun 2016 universitas tersebut tergabung dalam seleksi nasional mahasiswa. Tahun ini universitas negeri yang tergabung dalam SNMPTN sebanyak 63 universitas atau lebih banyak dari sebelumnya 62 universitas.
Ia mengungkapkan, persyaratan untuk calon peserta SNMPTN antara lain harus sudah berada di kelas terakhir pendidikan menengah (SMA/MA/SMK/MAK), memiliki prestasi akademik, serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing PTN. Peserta diperbolehkan memilih maksimal dua PTN dengan ketentuan jika memilih dua PTN, maka salah satu PTN harus berasal dari provinsi yang sama dengan asal sekolah siswa. Untuk pemilihan prodi, peserta dapat memilih maksimal tiga prodi dengan ketentuan satu PTN maksimal dua prodi.
Rochmat mengimbau agar calon mahasiswa memperhatikan jadwal penting SNMPTN 2015. Jadwal penting SNMPTN 2015 meliputi pengisian dan verifikasi PDSS tanggal 22 Januari hingga 8 Maret 2015, pendaftaran tanggal 13 Pebruari hingga 15 Maret 2015, pengolahan data tanggal 1 April hingga 31 Mei 2015, pengumuman kelulusan tanggal 9 Mei 2015 dan pendaftaran ulang peserta yang lulus SNMPTN tanggal 9 Juni 2015 bersamaan dengan ujian tertulis SBMPTN 2015.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi saat mengunjungi Jawa Timur beberapa hari lalu mengatakan telah meminta perhatian Panitia SNMPTN terhadap penyandang disabilitas dan calon  mahasiswa yang berasal dari daerah terluar, terdepan tertinggal (3T). “Semua mendapat hak yang sama. Sehingga pendidikan lebih terjamin dan merata,” kata Menristek Dikti.
Selain itu, Kemenristek Dikti juga akan melakukan kajian terhadap Ujian Nasional (UN) sebagai salah satu syarat masuk perguruan tinggi negeri. Kajian UN itu, sebagai tinndak lanjut kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah Anies Baswedan yang mengatakan bahwa UN tahun 2015 bukan lagi penentu kelulusan siswa, melainkan hanya sebagai alat pemetaan pendidikan.
“Ke depan, kami akan mempertimbangkan kembali syarat UN menjadi salah satu penentu kelulusan masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Kemenristek akan melihat dahulu apakah UN mencerminkan prestasi sesungguhnya siswa tersebut atau tidak sehingga kami akan melakukan penelitian usai pengumuman kelulusan UN pada bulan April nanti,” paparnya.
Nantinya apabila nilai UN dengan nilai rapor siswa selama menempuh pendidikan di sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat berkorelasi positif, menurutnya, hasil UN bisa dijadikan acuan untuk menilai siswa tersebut. “Namun, sebaliknya apabila hasil UN berkorelasi negatif dengan nilai rapor siswa, bisa jadi syarat kelulusan masuk perguruan tinggi negeri tidak akan menggunakan nilai UN,” ucapnya.
Setiap PTN wajib menyediakan minimal 50 persen kursinya untuk calon mahasiswa dari jalur SNMPTN, jalur SBMPTN maksimal 30 persen kursi, dan jalur mandiri maksimal 20 persen. Untuk pendaftaran nantinya masing-masing sekolah dan siswa harus mengisi data terlebih dahulu melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) di laman pdss.snmptn.ac.id yang kemudian akan diverifikasi. Sedangkan untuk pendaftaran prodi PTN melalui laman snmptn. [geh]

Tags: