Bhirawa Serius Tingkatkan Kompetensi Wartawan

Anggota Dewan Pers Ahmad Djauhar (kanan) didampingi Wakil Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jatim, Kanthi Wijoto berdiskusi dengan Direktur Utama Nawang Esti Lestari didampingi Pemimpin Redaksi Bhirawa Wahyu Kuncoro SN saat verifikasi faktual Bhirawa Cetak dan Online di kantor Jalan Indragiri 73 Surabaya. (trie diana]

Penilaian Dewan Pers Saat Lakukan Verifikasi Faktual
Surabaya, Bhirawa
Anggota Dewan Pers Achmad Jauhar memberi apresiasi atas kesungguhan jajaran pimpinan Harian Bhirawa dalam meningkatkan kompetensi wartawan Bhirawa. Kerja keras pimpinan Bhirawa itu terlihat dari tingginya jumlah tenaga wartawan Bhirawa yang sudah memegang sertifikat uji kompetensi wartawan (UKW) baik di level muda, madya dan utama. Ungkapan apresiasi itu disampaikan anggota Dewan Pers Achmad Jauhar didampingi Wakil Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jatim, Kanthi Wijoto saat melakukan verifikasi faktual terhadap media Harian Bhirawa baik yang ber-platform cetak maupun yang online (www.harianbhirawa.co.id), Rabu (19/8) malam.
“Jumlah SDM Bhirawa khususnya di jajaran redaksi sangat memadai karena ada 36 tenaga jurnalis di Bhirawa yang sudah memegang sertifikat kompetensi, baik yang muda, madya dan utama,” ungkap Achmad Jauhar saat memeriksa berkas. Jumlah itu, jelas Jauhar akan menjadi jaminan kalau produk jurnalisme di Bhirawa akan bisa dipertanggungjawabkan.
Pimpinan Harian Bhirawa hadir lengkap menjawab semua pertanyaan yang diajukan dewan pers. Mulai dari Direktur Utama PT Harian Bhirawa yang juga Pemimpin Umum Harian Bhirawa Nawang Esti Lestari, Pemimpin Redaksi Harian Bhirawa Wahyu Kuncoro SN, Manajer Sirkulasi Produksi Sri Eddy Haryanto, Wakil Pemimpin Redaksi Wawan Triyanto, Redaktur Pelaksana Gatot Surya, dan redaktur online Helmi Supriyatno.
Anggota Dewan Pers Ahmad Djauhar di sela-sela proses verifikasi mengaku salut dengan eksistensi Harian Bhirawa yang sanggup bertahan lebih dari 50 tahun. Dan itu bagi Djauhar merupakan capaian yang luar biasa.
“Media yang bisa bertahan lebih dari 10 tahun itu berarti sudah mapan secara bisnis dan tidak perlu diragukan lagi, apalagi ini Bhirawa mampu bertahan lebih dari 50 tahun,” kata Djauhar.
Beberapa pertanyaan yang disampaikan anggota Dewan Pers menurut Djauhar lebih sekadar untuk memastikan apa yang disampaikan secara administrasi sesuai dengan kondisi faktualnya.
“Secara faktual memang harus saya sampaikan kalau Harian Bhirawa memang sudah eksis dan mapan bisnis medianya, makanya saya nggak perlu penjelasan detail, sudahlah saya percaya,” kata Djauhar sambil tersenyum.
Dalam kesempatan tersebut Djauhar juga memberi masukan agar Bhirawa juga mengembangkan di versi onlinenya.
“Kalau ingin mengembangkan online saya sarankan agar versi online itu mencari pasar baru sehingga tidak bertabrakan dengan cetaknya,” saran Djauhar.
Pemimpin Umum Harian Bhirawa Nawang Esti Lestari mengaku lega dengan pelaksanaan verifikasi faktual tersebut. Menurut Nawang, sebenarnya Bhirawa sudah siap sejak lama untuk dilakukan verifikasi faktual namun sempat tertunda karena beberapa hal dan akhirnya baru bisa terlaksana Rabu (19/8).
“Plong rasanya setelah dewan pers hadir melakukan verifikasi faktual. Saya berterima kasih kepada teman-teman yang sudah bekerja keras sehingga proses verifikasi ini berlangsung lancer,” jelas Nawang.
Di tempat yang sama, Pemimpin Redaksi Harian Bhirawa Wahyu Kuncoro SN menambahkan proses verifikasi terasa istimewa karena bisa melakukan verifikasi untuk dua media sekaligus yakni untuk versi cetak dan online.
“Sungguh beruntung dalam sekali verifikasi kita akan mendapatkan dua pengakuan sekaligus yakni untuk edisi cetak dan online. Semoga ini menambah semangat teman-teman untuk bekerja dan memajukan bhirawa,” kata Wahyu berharap. Lebih lanjut Wahyu berharap proses verifikasi factual yang sudah terlaksana dengan baik tersebut akan membuat segenap jajarannya akan semakin semangat untuk bekerja.
“Kalau sebelumnya teman-teman masih ragu-ragu karena status Bhirawa di Dewan Pers, maka tadi bisa kita lihat bersama betapa Dewan Pers sangat mengapresiasi eksistensi Harian Bhirawa,” ungkap Wahyu lagi. Bhirawa kata Wahyu, jelas memiliki komitmen yang tinggi untuk menghasilkan produk jurnalisme yang berkualitas dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Hampir semua wartawan kami sudah ikut dan lulus uji kompetensi wartawan,” jelas Wahyu lagi. Menurutnya, di era digital ini, kompetensi wartawan menjadi sangat menentukan masa depan media yang bersangkutan. [hel.wwn.gat]

Tags: