BI Dorong Petani Pilih Tanam Padi Organik

Panen perdana tani organik.

Banyuwangi, Bhirawa.
Petani padi organik  didorong untuk terus mengembangkan karyanya. Karena hasil panen yang didapat telah  menjadi primadona,  yang sekaligus  mampu meningkatkan ekonomi para  petani. Karena hasilnya bisa menembus pasar lokal dan internasional.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Difi A. Johansyah, disela-sela panen perdana   padi merah klaster padi organik milik Kelompok Tani Mendo Sampurno, Kecamatan Singojuruh Kabupaten  Banyuwangi, Rabu 26/4 kemarin,  menguatarakan jika potesi pasar beras organik sangat luas.
Bahkan, kata dia sejuah ini petani organik masih belum mampu memenuhi permintaan pasar.  Meski sebenarnya di Banyuwangi memiliki jumlah petani organik yang banyak dengan luas lahan 42 hetare.
“Pertanian organik di Kabupaten Banyuwangi memiliki lahan yang terluas di Indonesia, ini sangat menggembirakan. Apalagi peluangnya masih sangat besar untuk lebih dikembangkan lagi,”tutur Difi.
Hanya saja, lanjut dia,  para petani  perlu didorong untuk melakukan perubahan pola pikir, agar mereka mau tergerak untuk berubah dari pertanian berbazis kimia ke pertanian berbazis organik, yang lebih ramah lingkungan.
Dengan sistem pertanian organik, tambah dia,  lahan pertanian  akan tetap subur,  tumbuh-tumbuhan dan hewan tanah tetap bisa hidup. Sedangkan pertanian dengan cara kimia, bisa membunuh bakteri tanah dan membuat tanah menjadi rusak.
“Kalau tanah tetap gembur maka, para petani ini akan mewariskan lingkungan yang sehat kepada anak cucunya. Sementara kalau terus-terusan bertani dengan cara kimia, maka lahan akan menjadi rusak, karena tingkat kesamanya tinggi,”tambahnya.
Ia juga menambahkan, pertanian organi akan mengasilkan beras organik,  dan ramah lingkungan. Karena beras organik, rasanya lebih pulen, bisa tahan lama, dan cocok untuk kesehatan. Itulah sebabnya BI mendorong budidaya pertanian organik ini terus dikembangkan.
Pertanian organik, lanjutnya   tidak hanya dikembangkan di Indonesia,  di luar negeri, juga gencar dikembangkan. Karena secara umum masyarakat di seluruh dunia sudah mulai kawatir degan kesuburan tanah.
“Pertanian organik diluar negeri juga dikembangkan.  Mereka sudah    mulai kawatir akan kesuburan tanah. Di China, negara yang pertaniannya sangat maju, juga cenderung beralih ke pertanian  organik,”tuturnya.
Selain padi organik, imbuhnya, tanaman lain   seperti  bawang putih organik, juga akan dikembangkan. Pihaknya optimis sayuran organik  akan berdampak besar pada sektor pertanian.
Sementara itu, Arif Setiawan Kepala Dinas Pertanian  Kabupaten  Banyuwangi,  menambahkan pihaknya saat ini sedang berupaya untuk melakukan sertifikasi beras organik asal Banyuwangi.
“Banyuwangi merupakan penghasil beras organik yang cukup bersar. Saat ini kita sedang melakukan upaya untuk melakukan sertifikasi beras organik, karena permintaan dari luar negeri  sangat besar,”timpalnya. [mut]

Tags: