BI Dukung Bakorwil V Wujudkan Swasembada Jagung

KPwBI Jember Hestu Wibowo (berdasi) didampingi Kepala Bakorwil V Jember R.Tjahjo Widodo dalam Rakor Pengembangan Potensi Jagung dan Budidaya Peternakan di Wilker Bakorwil V Jember, di aula BI Jember kemarin.

Jember, Bhirawa
Bank Indonesia Jember mendukung upaya Bakorwil V Jember dalam pengembangan jagung dan budidaya peternakan unggas dengan kluster ketahanan pangan. Dengan melibatkan kelompok tani diwilayah Jember, Bondowoso dan Banyuwangi tersedia lahan seluas 600 hektar dengan estimasi produksifitas 10 ton/ hektar.
Hal ini diharapkan dapat mendongkrak produksi jagung diwilayah eks Besuki (Jember,Bondowoso, Banyuwangi,Situbondo) dan Lumajang yang cenderung stagnan. Disisi lain kebutuhan jagung terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah ternak ayam yang tumbuh pesat.
“Tingkat produksi jagung lokal di eks Besuki dan Lumajang tahun 2013 sempat mengalami surplus. Namun hingga 2018 terpantau produksinya cenderung menurun sebesar 224 ribu ton (45%) dibanding tahun 2013 yang mencapai angka 1,2 juta ton. Ini disebabkan oleh turunnya luas lahan jagung diwilayah Kabupaten Bondowoso dan Situbondo,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jember Hestu Wibowo saat Rakor Pengembangan Potensi Jagung dan Budidaya Peternakan yang digelar oleh Bakorwil V Jember, diaula BI Jember, kemarin.
Di sisi lain, populasi pertumbuhan ternak ayam buras, ayam petelor dan ayam pedaging diwilayah eks Besuki dan Lumajang sangat pesat. Berdasarkan data Kabupaten Dalam Angka Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ternak ayam buras, ayam petelor dan ayam pedaging diwilayah eks Besuki dan Lumajang dari 10 juta ekor (2014) kini mencapai 30 juta ekor (2018), dengan rata-rata pertumbuhan pertahun mencapai 23 %.
Oleh karena itu, tandas Hestu, ketersedian pasokan jagung sangat penting dalam menjaga stabilitas harga daging ayam ras dan telur ayam ras. Karena komposisi bahan baku pakan ternak ayam, 50 % berasal dari bahan dasar jagung.
Sementara, berdasarkan data di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim, produksi jagung di Jawa Timur surplus. Bahkan hingga saat ini masih tersedia 2,5 juta ton pipil kering.” Untuk kebutuhan pakan ternak hingga Mei 2020 cukup aman,” kata Bagis Ardhi Prasetya dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemrov Jatim kemarin.
Ada beberapa langkah yang akan dilakukan oleh Pemprov untuk peningkatan produksi jagung tahun 2020 dengan target produksi 6,9 juta ton. Dukungan kegiatan peningkatan produksi jagung diantaranya menambah luasan, memberikan sekolah lapangan pengelolaan tanaman secara terpadu kepada petani, dan penyediaan permodalan bagi petani melalui program KUR.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember Sigit Soepardjono mengapresiasi upaya Bakorwil V Jember dalam upaya pengembangan tanaman jagung dan budidaya ternak diwilayahnya. Menurut Sigit, wilayah Bakorwil V Jember ini merupakan wilayah pemasok komuditas jagung terbesar di Jawa Timur.
Kepala Bakorwil V Jember R Tjahjo Widodo mengatakan, Rakor pengembangan jagung dan budidaya peternakan unggas ini, merupakan tindak lanjut hasil rakor sebelumnya antara Bank Indonesia dengan seluruh Bakorwil di wilayah Jawa Timur dalam rangka program prioritas pembangunan nasional 2020 tentang ketahanan pangan. “Dari rakor ini menghasilkan beberapa rekomendasi, masukan dan usulan untuk disampaikan kepada Gubernur, dalam rangka terwujudnya swa sembada jagung di Jawa Timur,” pungkasnya.[efi]

Tags: