BI Jatim Siapkan Uang Kartal Rp19,4 Triliun

Para petinggi BI, pemprov, Bulog jatim , disperinda g dan pemprov saar pembahas persiapan ramadan dan lebaran. [m ali/bhirawa]

Para petinggi BI, pemprov, Bulog jatim , disperinda g dan pemprov saar pembahas persiapan ramadan dan lebaran. [m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Estimasi kebutuhan uang kartal masyarakat Jatim selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 H sebesar Rp 19,43 triliun dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia seluruh Jatim (Surabaya, Malang, Jember, Kediri) siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Jumlah tersebut  terdiri dari Rp 19,41 triliun uang kertas (UK) dan Rp 20 milyar uang logam (UL). Dari jumlah tersebut terdiri dari uang pecahan besar (UPB) yaitu pecahan Rp 20.000,00 ke atas sebesar Rp 17,41 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) yaitu pecahan di bawah Rp 20.000,00 sebesar Rp 2,02 triliun. Jumlah ini meningkat 35% dibandingkan kebutuhan uang kartal tahun 2014 yang hanya sebesar Rp 14,43 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan uang kartal pada saat Ramadan dan Idul Fitri selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Tahun 2012, kebutuhan uang kartal hanya sebesar Rp 12,15 triliun sedangkan tahun 2013 meningkat sebesar Rp 13,71 triliun atau meningkat 13%. Pada tahun 2014 telah mencapai Rp 14,43 triliun atau meningkat 5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk meningkatkan penyebaran uang pecahan kecil selama Ramadhan, Bank Indonesia bekerjasama dengan perbankan membuka outlet penukaran di lebih dari 600 outlet pada Kantor Cabang/Cabang Pembantu/Kantor Kas Bank Umum maupun BPR. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi bank umum dan BPR dalam penukaran rupiah sebagaimana amanat UU Mata Uang, dan juga untuk mendekatkan layanan penukaran uang kecil kepada masyarakat.
Dengan adanya layanan penukaran di ratusan outlet bank diharapkan masyarakat di daerah memperoleh kemudahan untuk menukar dan terjamin keaslian dan jumlah lembar uang yang ditukar. Masyarakat juga harus mewaspadai outlet/tempat penukaran uang yang bukan outlet resmi bank umum ataupun BPR karena dikhawatirkan terdapat uang palsu yang diselipkan diantara uang rupiah asli.
Pelayanan penukaran uang pecahan kecil melalui perbankan akan dilakukan selama bulan Ramadhan yaitu mulai 18 Juni 2015 hingga menjelang hari raya Idul Fitri, dan dilakukan setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis jam 09.00-12.00 WIB. Masyarakat dapat menukar di outlet resmi yang dipersiapkan perbankan dengan membawa uang yang cukup atau menarik dari rekening tabungan masing-masing.
Bagi masyarakat di Surabaya dan sekitarnya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Lamongan, Jombang, Bojonegoro, Tuban, dan Madura dapat melakukan penukaran uang di outlet Bank Umum dan BPR terdekat. Sementara untuk mendukung pemenuhan kebutuhan uang pecahan kecil bagi masyarakat yang belum terjangkau outlet bank, Bank Indonesia melayani penukaran melalui kas keliling selama bulan Ramadhan.
Penukaran yang dilakukan di lebih dari 600 outlet tersebut tidak dipungut biaya dan agar masyarakat melaporkan kepada Bank Indonesia (BICARA 131) apabila dipungut biaya. Selain itu, agar penukaran uang kecil berjalan optimal, Bank Indonesia juga akan menurunkan Tim Pemantau untuk mengawasi kelancaran penukaran uang kecil di seluruh wilayah kerja Bank Indonesia Provinsi Jatim.
Masyarakat juga dapat mempergunakan uang elektronik yang multi fungsi kegunaannya sebagai alternatif daripada memberikan uang tunai kepada kerabat/saudara. Dengan memberikan uang elektronik, masyarakat tidak perlu repot mencari outlet penukaran uang dan kerabat/Saudara yang menerima dapat lebih hemat berbelanja karena akan membayar transaksi sesuai nilai transaksi dan terhindar dari uang palsu.
Selain uang elektronik, ke depan masyarakat dapat lebih intensif memanfaatkan SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia) untuk mengirimkan/memberikan uang kepada kerabat/saudara karena mulai 1 Januari 2016, biaya kliring yang dibebankan bank atau Penyelenggara Transfer Dana (PTD) kepada nasabah maksimal hanya Rp 5.000,00 per transaksi. [ma]

Tags: